Setelah 22 Siswa Keracunan, Satgas MBG Kampar Tingkatkan Pengawasan di SDN 005 dan 006 Langgini
Riau12.com-Bangkinang – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 005 dan 006 Langgini, Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, tetap berlanjut meskipun sebelumnya sempat terjadi kasus keracunan pada akhir Agustus 2025 lalu.
Berdasarkan data Satgas MBG Kampar, sebanyak 22 siswa dari dua sekolah tersebut sempat mengalami mual, muntah, hingga diare setelah mengonsumsi MBG yang disediakan oleh Yayasan Srikandi Barokah Utama selaku Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari jumlah itu, 16 siswa berasal dari SDN 005 Langgini.
Kepala SDN 005 Langgini, Yufrizal Rasyid, memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu tetap dijalankan dan keracunan tidak terulang lagi. “Sekolah sudah mengambil langkah antisipasi dengan mengecek setiap makanan terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada siswa, termasuk memeriksa bau dan tekstur makanan. Jika ada yang mencurigakan, kami koordinasikan dengan pihak Puskesmas,” ujarnya.
Ia menambahkan, menu MBG yang diterima bervariasi, mulai dari nasi lauk ayam, nasi lauk ikan dengan sayur, buah, dan susu. Jadwal menu ditentukan oleh pelaksana MBG, sehingga sekolah hanya membagikan makanan yang diterima setiap hari.
Satgas MBG Kampar, yang diketuai Wakil Bupati Misharti, menyoroti waktu memasak makanan sebagai salah satu penyebab keracunan. Sekretaris Satgas MBG Kampar, Muhammad, mengatakan, “Makanan dimasak sekitar jam 14.00–15.00, namun baru dikonsumsi pukul 10.00 keesokan harinya. Rentang waktu ini terlalu lama sehingga berisiko basi.”
Muhammad menambahkan, pengawasan visual terhadap makanan perlu dilakukan setiap hari oleh pihak sekolah. Satgas juga mendorong keterlibatan orang tua dalam pengecekan kondisi makanan, sekaligus menyiapkan stok bahan makanan untuk dua hari agar bisa dijadikan sampel laboratorium jika terjadi keracunan.
Selain itu, pembentukan satgas di tingkat kecamatan tengah berjalan untuk meningkatkan pengawasan hingga daerah-daerah sulit dijangkau. Satgas kabupaten juga tengah merancang sistem pengawasan yang melibatkan SPPG, ahli gizi, serta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Program MBG ini melayani sebanyak 514 siswa SDN 005 Langgini dan 471 siswa SDN 006 Langgini, sebagai bagian dari upaya pemenuhan gizi bagi anak-anak sekolah di Kabupaten Kampar.
Komentar Anda :