HM Bachid Madjid : Ratusan Santri Diduga Keracunan
Sabtu, 20-08-2016 - 14:15:34 WIB
Riau12.com - BAGAN BATU - Ratusan santri Pondok Pesantren Al-Majidiyah Bagan Batu diduga mengalami keracunan sehingga mesti dibawa berobat ke puskesmas dan rumah sakit setempat, Selasa (16/8). Hal itu terjadi usai makan malam setelah Salat Magrib.
"Sebenarnya pada sore sebelum kejadian, sudah ada santri dan guru yang muntah. Di mana siangnya makan lauk ikan tongkol dan sayur. Beberapa guru ada yang langsung berobat. Dia pikir masuk angin biasa tapi nggak ada yang melaporkan ke kami," kata pemilik pesantren HM Bachid Madjid.
Menurutnya, kejadian itu baru diketahui pada malam hari sehabis Magrib setelah makan dengan lauk yang sama.
"Ada santri yang muntah, pusing. Kami kaget dan memutuskan membawa berobat ke rumah sakit dan puskesmas disamping juga menyampaikan laporan ke Polsek Bagan Sinembah," kata Bachid Madjid.
Anggota DPRD Rohil ini mengaku belum mengetahui persis akibat keracunan ini, namun diduga dari salah satu makanan yang dihidangkan dan semuanya telah diserahkan ke pihak berwajib untuk dilakukan pemeriksaan dan uji laboratorium BPOM sampel makanan.
Menurut Bachid Madjid, kejadian keracunan makanan ini baru pertama kali terjadi sejak puluhan tahun berdirinya Ponpes Al Majidiyiah dan sudah puluhan tahun memasak lauk dengan ikan tongkol seperti yang dimakan santri kemarin.
Sementara sejumlah santri mengatakan sempat memakan makanan sama namun tidak mengalami keracunan. "Namun saat makan ikan Tongkol terasa gatal akhirnya hanya makan sedikit," kata salah seorang santri Agung.
Kepala Puskesmas Bagan Batu dr Josafat mengatakan, hasil pemeriksaan salah satu makanan yakni lauk ikan tongkol terdapat bahan pengawet di dalamnya. Namun jenis bahan pengawetnya belum diketahui dan belum bisa menyimpulkannya dan harus dilakukan uji laboratorium BPOM.
Pihaknya juga tidak bisa memastikan penyebab keracunan ini.
"Belum bisa dipastikan apakah keracunan ini berasal dari ikan tongkol, nasi atau sayurnya, nunggu hasil laboratorium BPOM nanti," terang dr Josafat.
Pihaknya terus melakukan penanganan kepada pasien dengan memberikan obat anti mual dan alergi serta memberikan infus bagi pasien yang lemah.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Henry Posma Lubis saat dikonfirmasi melalui Kapolsek Bagan Sinembah AKP Eka Ariandy Putra SH Sik didampingi Kanit Reskrim AKP Edward Pardosi membenarkan hal tersebut dan saat ini sampel makanan sudah diambil untuk dilakukan uji Lab BPOM.
"Untuk mengetahui makanan beracun ini kita tunggu hasil lab BPOM dulu," terang Edward Pardosi.
Sementara sampai kemarin Rabu (17/8) para santri yang diduga keracunan tersebut kondisinya sudah mulai membaik dan satu demi satu pulang ke kediaman masing -masing dengan dijemput para orangtua mereka dan ada yang kembali lagi ke pondok pesantren."Ya semuanya sudah diperbolehkan pulang. Keadaannya sudah membaik,' kata Pimpinan Ponpes HM Bachid Madjid.
Menurutnya untuk sementara kegiatan belajar mengajar di pondok diistirahatKAN beberapa hari guna memberikan kesempatan santri beristirahat.
Nanti kami akan menginformasikan lagi untuk memulai aktivitas belajar mengajar. ‘‘Untuk sementara saya menganjurkan mereka benar-benar pulih.(adv/jum)
Komentar Anda :