Jum'at, 26-April-2024 | Jam Digital
09:47 WIB - Berhadia 55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Pembuatan Maskot dan Jinggke Untuk Pilgubri: Catat Tanggal | 09:32 WIB - Berakhir Tragis, Pria Israel Terluka Usai Tendang Bendera Palestina | 08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram | 08:09 WIB - Peluk Kucing Empat Jam Digaji Rp.162 Juta, Kok Bisa? | 12:00 WIB - Pemkab Kampar Anggarkan Pengadaan Handphone, Hati Masyarakat Terluka
 
Pacu Pembangunan di Rohil, Kerja Abdi Negara Harus Profesional
Minggu, 30-10-2016 - 11:00:12 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com - BAGANSIAPIAPI - SEJAK memikul tanggung jawab sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), 8 Juni 2016 lalu, Suyatno-Jamiludin langsung merumuskan strategi pembangunan Negeri Seribu Kubah. Berbagai kebijakan diimplementasikan agar program pembangunan berjalan sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil kedepan.
Tidak itu saja, Menyangkut pengelolaan tata pemerintahan, Bupati Rohil, H Suyatno, menekankan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer bekerja profesional. Sehingga, pegawai memiliki keunggulan kompetitif melalui pembinaan manajemen PNS. hal ini semata untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat dan memacu pembangunan di Kabupaten Rohil.
 
Mengembangkan Sistem pembinaan PNS dilakukan Suyatno berdasarkan sistem karier dan prestasi kerja. Melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat), PNS dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga, efisiensi dan efektivitas manajemen pegawai terus didukung oleh Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang tepat dan akurat.

Sedangkan, kebijakan yang diambil pada sektor kelautan dan perikanan, Pemkab Rohil memainkan perannya pada pendekatan pembangunan yang diarahkan untuk memperbaiki perekonomian nelayan. Sehingga, dalam penggerakkan ekonomi kerakyatan, pembudidaya ikan kolam dan laut mampu menjadikan masyarakat mandiri.

Pengembangan teknologi budidaya perikanan, teknologi penangkapan ikan dan teknologi pengolahan hasil perikanan terbukti mampu meningkatkan kemampuan sumber daya masyarakat. Oleh karena itu pembinaan terhadap pembudiya ikan/nelayan tidak hanya ditujukan kepada fungsi mereka sebagai faktor produksi atau tenaga kerja, tetapi juga kepada fungsi mereka sebagai sumberdaya insani yang memerlukan keseimbangan kesejahtraan rohani dan jasmani.

Apalagi, lahan kelautan dan perikanan di Kabupaten Rohil dan di tangan Suyatno dikembangkan secara optimal tanpa mengganggu kelestariannya. Sehingga, pemgembangan kelautan dan perikanan mendorong ke arah penagkapan jarak jauh serta pengembangan usaha budidaya laut pada lokasi potensial.

"Strategi pembangunan inilah yang saya jalankan sehingga kesejahteraan rakyat terus meningkat. Infrastruktur, pendidikan, kesehatan diprioritaskan supaya masyarakat miskin menjadi hidup layak. Karena, pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata," tutur Suyatno.
 
Meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan, bagi Suyatno dampak pada peningkatan kualitas pembangunan. "Di bidang keagamaan, selama ini kita telah berhasil menciptakan suasana kehidupan antaragama yang rukun. Sehingga, pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenteram, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," sambungnya.

Selanjtnya, prioritas kesehatan masyarakat, dibeberkan Suyatno, tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan pemerintah. "Pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah ini, kunci suksesnya komitmen politis dari semua pihak, baik dari eksekutif, legislatif, maupun masyarakat, termasuk swasta. Untuk itulah pembiayaan dan tenaga medis diprioritaskan pada pembangunan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap, menambah jumlah dokter spesialis, bidan dan perawat," ungkapnya.

Dalam menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, Suyatno, merumuskan strategi dengan desa siaga. Seluruh masyarakat diminta berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi. "Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit dengan tersedianya SDM kesehatan yang kompeten di setiap desa," beber BUpati Rohil.

Di samping itu, strategi pembangunan kawasan perbatasan tak luput dari sasaran utama Suyatno. Memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak bisa ditawar-tawar. Hal itu dilakukan dalam bentuk percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan meningkatkan pengembangan perekonomian daerah dan kualitas sumber daya manusia yang didukung oleh kelembagaan dan ketersediaan infrastruktur perekonomian dan pelayanan dasar.

"Pengertian kawasan perbatasan negara menurut UU 26/2007 dan PP 26/2008 adalah wilayah kabupaten/kota yang secara geografis dan demografis berbatasan langsung dengan negara tetangga dan atau laut lepas. Dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. Maka, wilayah ini wajib hukumnya diberi perhatian penuh,"sambung Suyatno.
 
Strategi itu pun oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi sasaran tembak mencapai tujuan kesejahteraan rakyat. Dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional, dan komprehensif, fokus pembangunan Kabupaten Rohil dititik beratkan pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyataan demi pengentasan kemiskinan.

Tentunya, pemanfaatan sumberdaya pembangunan (sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi dan modal) dicanangkan hingga ke kelurahan dan kepenghuluan. Mengembangkan agribisnis dan ekonomi pedesaan menjadi nilai tambah bagi masyarakat di samping perkebunan, perikanan dan kelautan, pertanian, minyak dan gas bumi, serta lainnya.

Dalam membangun manusia yang cerdas, Bupati Rohil, H Suyatno menanamkan nilai-nilai religius kepada masyarakatnya dengan tetap menjunjung budaya Melayu yang memiliki keterampilan. Sedangkan, sistem penyelenggaraan tata pemerintahan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Tak lupa, Suyatno mengupayakan terwujudnya interkoneksitas sinergis dengan Pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten/kota lainnya. Dengan begitu, upaya menghasilkan produk yang dibutuhkan wilayah lain dapat dicukupi oleh Kabupaten Rohil sebagai penghasil padi dan ikan terbesar di Riau.

Untuk itulah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohil dijadikannya badan perencana yang responsif, inovatif dan amanah dengan mewujudkan sistem penyusunan dan dokumen-dokumen rencana pembangunan secara terintegrasi dan realistis. Di tangannya, Bappeda diwajibkan mewujudkan sistem perencanaan terkoordinasi antara lembaga pemerintah dan non pemerintah serta mendayagunakan potensi daerah dan sumberdaya alam, melalui pendekatan dan pemanfaatan sistem informasi yang optimal.

Sementara menyangkut pendidikan, Suyatno wujudkan sumber daya manusia yang kokoh, beriman dan bertakwa. Unggul ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni namun tetap bermartabat. Kebijakan pembangunan pendidikan di tiap sekolah pendidikan dasar, pertama, menengah, serta pendidikan luar sekolah terus didorongnya dengan melengkapi berbagai infrastruktur agar penghayatan dan pengalaman keagamaan menjadi keunggulan peserta didik secara optimal.
 
Mengenai infrastruktur, Suyatno memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. Dengan begitu, potensi unggulan daerah terutama perkebunan kelapa sawit serta pertanian pangan dapat diangkut petani ke pabrik dan pasar. Suyato sadar jika jalan dan jembatan dibiarkan akan berdampak menurunnya produksi hasil bumi hingga melemahnya perekonomian masyarakat.

Begitu juga soal kesehatan masyarakat, belum lama ini Bupati Rohil, H Suyatno, mendapat undangan khusus dari Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek karena dinilai meningkatkan kesehatan daerah perbatasan. Menkes pun berjanji memperkuat infrastruktur kesehatan daerah perbatasan, seperti Rohil dengan meningkatkan jumlah penempatan tenaga dokter dan bidan.

Apalagi, Pemkab Rohil belakangan memperbayak peningkatan puskemas menjadi puskesmas rawat inap di setiap kecamatan dan memperbanyak rumah sakit serta tenaga medis. Tersedianya tenaga medis tentu memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang didukung dengan berobat gratis dan tentunya, masyarakat yang sehat dapat menekan angka kemiskinan.(adv/hms/Jum)




 
Berita Lainnya :
  • Pacu Pembangunan di Rohil, Kerja Abdi Negara Harus Profesional
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved