Kemacetan itu disebabkan oleh sebuah truk tronton bermuatan penuh yang mengalami kerusakan parah pada bagian as roda. Truk tersebut tiba-tiba berhenti di tengah jalan karena as rodanya patah, sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Akibatnya, arus lalu lintas di jalur utama Sumatera itu tersendat parah.

Kepadatan kendaraan terjadi dari dua arah, baik dari Pangkalan Kerinci menuju Ukui maupun sebaliknya. Antrean kendaraan bahkan mencapai sekitar dua kilometer.

“Saat melintas, ada sebuah truk rusak dan menghambat arus lalu lintas. Semoga pihak kepolisian segera menindaklanjuti,” ujar salah seorang pengendara, Rizal.

Karena kondisi jalan yang sempit dan truk melintang di badan jalan, warga setempat terpaksa memberlakukan sistem buka-tutup arus lalu lintas. Sistem ini dijalankan secara bergantian setiap 30 menit untuk mengurai kepadatan kendaraan dari kedua arah.

Petugas dari Satlantas Polres Pelalawan bersama warga turut membantu mengatur lalu lintas agar tetap terkendali. Sementara itu, Ahmad, pengendara truk yang terjebak dalam antrean panjang, mengeluhkan situasi tersebut.

“Kami sudah hampir satu jam berhenti. Jalannya memang padat, dan posisi truk itu di tengah, jadi sulit lewat,” katanya.

Hingga kini, proses pemindahan muatan dan evakuasi truk masih berlangsung. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti dan estimasi normalisasi arus lalu lintas di lokasi kejadian.