PEKANBARU, BBMRiau.com-Menjadikan Pekanbaru sebagai kawasan jasa perdagangan dan insutri, Pemko Pekanbaru terus melakukan percepatan terhadap tujuan investasi bagi investor. Pembangunan terus dibesarkan, sarana dan prasarana ditingkatkan.
Salah satunya adalah pengelolaan Kawasan Industri Tenayan (KIT). Pemko Pekanbaru menargetkan pada akhir 2017 mendatang sudah dapat berjalan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian(DPP), Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, PAD Kota Pekanbaru jika diharapkan bisa diambil dari SDA, tidak akan bisa maksimal. Maka itu, diperlukan percepatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang untuk mendatangkan investor.
Teks : Kepala DPP Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut saat melakukan peninjauan lahan KIT, beberapa waktu lalu.
"Memang Kita Pekanbaru strategis letaknya. Wilayah kita untuk ukuran kota luas. Jakarta 700 Km persegi, kita 623,26 Km persegi. Ini bisa menjadi modal untuk membangun,"ujar Ingot.
Maka dari itu dengan memanfaatkan potensi yang ada, Pemko Pekanbaru mencoba untuk menarik investor dengan harapan pembangunan yang ada dapat tercapai.
Menurut Ingot, industri menjadi salah satu jawaban yang dirasa tepat dilaksanakan. Selain memberdayakan jasa perdagangan.
Industri representatif yang membuka peluang dari Industri besar ke Industri menengah dan kecil. Itu lokomotifnya adalah Kawasan Industri Tenayan.
Sejauh ini, DPP sendiri selaku satker yang menaungi pengembangan KIT sudah melakukan sejumlah lompatan untuk bisa segera di jalankan. Seperti pembentukan badan pengelola serta pengurusan dokumen amdal.
Sekarang ini, sambungnya, Peraturan Daerah (Perda) pernyataan modal segera diketuk palu oleh DPRD. Menurut dia, jika pelaksanaan dari ketiga unsur diatas sudah terlaksana maka diperkirakan pada akhir 2017 mendatang investasi di KIT sudah bisa masuk.
"Saat ini sudah banyak investor dari skala besar dan menengah untuk mengisi KIT. Kita ingin seluruh industri yang ada di KIT dapat menjadi hilir dari industri menengah dan kecil masyarakat Pekanbaru.
Tidak hanya dari KIT saja, Pemko Pekanbaru juga akan menggema PAD dari Keberadaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Meterologi. Karena itu sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan perdagangan. Terlebih bagi aktifitas jual beli yang menggunaan timbangan.
Teks : Tim UPTD Meterologi Disperindag Pekanbaru saat melakukan peneraan ulang di beberapa SPBU.Maka dari itu, sejak di kelola secara resmi oleh DPP Pekanbaru pada Oktober 2016 lalu UPT meterologi terus dimaksimalkan oleh Pemko Pekanbaru.
Bagi dia, pelayanan yang lebih maksimal dari Kota Pekanbaru hingga ke seluruh kabupaten/kota yang ada di Riau, memang sudah harus ditingkatkan.
Selanjutnya, pihak DPP juga intensif memberikan sosialisasi serta pemahaman kepada masyarakat bagaimana kewajiban pedagang yang menggunakan timbangan.
Kedepan pihaknya merencanakan untuk menjadikan seluruh pasar yang ada menjadi pasar yang terbit ukur. Untuk mencapai target itu dalam waktu dekat pihaknya akan memberlakukan di Pasar Limapuluh.
"Karena kami sudah punya meterologi, diawali dengan pasar limapuluh sebagai pasar terbit ukur. Kami targetkan, semua alat ukur perdagangan yang ada itu ditera. Sehingga masyarakat bisa jadi cerdas. Tentu pedagang mesti wajib ditera. Tandanya nanti bisa dilihat ada capnya yang sudah di tera di timbangan,"jelas Ingot.(adv/Kominfo)