Riau12.com - PEKANBARU - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menargetkan sekitar 900 ternak sapi betina yang ada di wilayah setempat diprogramkan wajib bunting pada 2017.
"Kami perkirakan populasi sapi di kota ini sebanyak 1.094 ekor. Dari jumlah itu sapi betinanya 900-an ditargetkan wajib bisa bunting dan beranak 2018," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru Elsyabrina di Pekanbaru, Rabu.
Elsyabrina menjelaskan, sapi wajib bunting ini merupakan perwujudan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi.
Tujuannya untuk meningkatkan pasokan daging secara bersama di semua wilayah dan serentak. Serta mencapai swasembada daging tahun 2025.
"Untuk Pekanbaru, prosesnya sudah dimulai secara serentak pada empat lokasi peternakan, dengan dua tim satgas tanggal 15 November kemarin," terang dia.
Lebih rinci El, menerangkan dari 900 sapi betina yang ditargetkan bunting tersebut pihaknya melakukan dengan dua cara, kawin alami dan buatan atau Inseminasi Buatan (IB).
"Sebanyak 242 sapi betina yang ada akan kami IB, sisanya 658 lagi akan kawin alami dengan sapi jantan," ujarnya.
El menyatakan untuk proses IB pihaknya akan melakukan bagi petani binaan yang selama ini kesulitan mendapatkan bibit pejantan baik alami maupun buatan. Karena ini merupakan bantuan pusat bagi para peternak.
"Jadi proses pembuntingannya hingga sperma pejantan sapi yang disuntikkan gratis, tidak dipungut biaya," tegas El.
Di sisi lain Kepala Bidang Peternakan, Distanak Pekanbaru, Firdaus menjelaskan proses Inseminasi Buatan di wilayah setempat sejauh ini berjalan lancar. Di mana dari 150 target awal sebanyak 105 sapi betina hari pertama ini sudah dilakukan Program IB.
Ia menerangkan Pekanbaru kini memiliki sekitar 4.600 polulasi sapi jantan, betina dan anaknya. Dari jumlah tersebut terbanyak diternakan oleh petani Kecamatan Rumbai, sebagian Tenayan.
"Untuk UPSUS SIWAB ini kami sudah menargetkan akan bunting 242 ekor pada 2017," terangnya.
Pihaknya akan melakukan dan memastikan 242 sapi betina tersebut bunting pada 2017 dengan berbagai cara.
"Kalau sapi betina belum memasuki masa birahi maka akan diupayakan suntik hormon, jika ada penyakit akan diobati, jika sudah waktunya kawin bisa langsung diberi Inseminasi Buatan," ucapnya.
Hal in akan dipantau oleh dua tim satgas yang sudah dibentuk untuk menguasai empat wilayah kerja.
"Targetnya semua wajib bunting, kalau ada yang gagal dicoba lagi sampai berhasil," tegasnya.
Ia menambahkan sapi betina yang bunting pada program ini ditargetkan akan beranak 2018.
Kegiatan ini bukan hanya dilaksanakan di Pekanbaru. Namun serentak di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau termasuk Indonesia ditargetkan sekitar 56.234 ekor betina bunting.(ant)
Komentar Anda :