Akibat Kondisi Perlambatan Ekonomi, Rasionalisasi APBD Pekanbaru 2016 Berkisar Rp800 Miliar
Senin, 30-05-2016 - 07:18:15 WIB
|
Dedi Gusriadi Asisten II Setdako Pekanbaru yang juga kini merangkap Plh Sekda |
Riau12.com-PEKANBARU-Akibat kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara nasional. Rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru 2016 sekitar angka Rp 800 miliar.
Dedi Gusriadi Asisten II Setdako Pekanbaru yang juga kini merangkap Plh Sekda, memperkirakan, dari nilai APBD Pekanbaru 2016 Rp3,1 triliun, besaran rasionalisasi anggaran berkisaran Rp600 - Rp800 miliar.
"Rasionalisasi anggaran kita berkisaran Rp600 - 800 miliar, namun kepastian besarannya, keluar setelah kita akan menggelar rapat dalam waktu dekat ini," ujar Dedi Gusriadi, Ahad 29/5/2016)
Dikatakan mantan Kadishubkominfo dan Kadis PU Pekanbaru ini, rasionalisasi anggaran tidak hanya terjadi di Kota Pekanbaru saja, namun di beberapa daerah di Provinsi Riau juga melakukan rasionalisasi anggaran, seperti Kabupaten Bengkalis, Kampar, Pelalawan, Siak dan daerah lainnya.
"Karena rasionalisasi ini, banyak pekerjaan yang kita pending pelaksanaannya, sebab kita tidak berani lelang karena uangnya belum pasti, sehingga serapan APBD rendah, kondisi ini juga berdampak pula pada proyek multiyear yang pengerjaannya dipending," sebut Dedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, DPRD Pekanbaru pada rapat paripurna untuk mengesahakan APBD Pekanbaru sebesar Rp3,1 Triliun. APBD Kota Pekanbaru tahun anggaran 2016 sendiri direncanakan sebesar Rp3.101.957.629.485. Jika dibandingkan dengan APBD Perubahan tahun 2015 sebesar Rp3.115.390.463.789 mengalami penurunan Rp13.432.834.304 atau 0,43 persen.
Pendapatan daerah tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar Rp192.347.937.334 atau 7,32 persen dari target APBD Perubahan 2015 sebesar Rp.2.628.845.267.978 sehingga menjadi Rp.2.821.193.205.312
Secara umum APBD Kota Pekanbaru tahun anggaran 2016 berjumlah Rp.3.101.957.629.485 dengan rincian, pendapatan Rp.2.821.193.205.312 dan belanja Rp.3.075.707.629.485 yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp.1.199.792.841.853 dan belanja langsung Rp.1.875.914.787.632. Mengalami defisit Rp.254.514.424.173.
Untuk pembiayaan yang terdiri dari penerimaan Rp.280.764.424.173 dan pengeluaran Rp.26.250.000.000maka pembiayaan netto Rp.254.514.424.173 maka sisa lebih pembiayaan tahun berkenaan Rp.0.(r12/Rp)
Komentar Anda :