Terbesar di Indonesia, Provinsi Riau Segera Miliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu yang Dibangun di Pekanbaru
Riau12.com-PEKANBARU – Provinsi Riau akan segera memiliki Depot Arsip Khazanah Budaya Melayu pertama dan terbesar di Indonesia. Fasilitas ini direncanakan mulai dibangun pada September 2025 di Kota Pekanbaru, dengan dukungan penuh dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Pemerintah Provinsi Riau.
Kepala ANRI, Mego Pinandito, menyebutkan pembangunan pusat dokumentasi budaya Melayu ini merupakan langkah strategis untuk menjaga dan melestarikan memori kolektif masyarakat Melayu. Ia mengatakan, proyek tersebut merupakan hasil kerja sama lintas tingkat pemerintahan yang akan diwujudkan secara bertahap hingga akhir 2026.
“Indonesia itu kaya dengan budaya, dan salah satu yang cukup besar adalah budaya Melayu. Karena itu, kami bersama Pemerintah Provinsi Riau akan membangun Pusat Khazanah Arsip Budaya Melayu di Kota Pekanbaru. Rencana tahap pertama dimulai September atau Oktober tahun ini, dan ditargetkan selesai Desember. Pembangunan dilanjutkan hingga 2026,” ujar Mego saat diwawancarai di Pekanbaru, Kamis (7/8/2025).
Fasilitas ini akan dibangun di atas lahan seluas 8.000 meter persegi, dengan desain arsitektur bernuansa Melayu. Selain menyimpan dokumen sejarah, depot ini juga akan dilengkapi dengan ruang pamer dan diorama perjalanan panjang budaya Melayu di Sumatera, mulai dari pengaruh Buddha, Hindu, hingga masuknya Islam.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, menyambut baik proyek ini dan menyatakan dukungan penuh dalam proses percepatan pembangunan. Ia menegaskan, Riau tak hanya ingin menjadi pusat literasi, tapi juga penjaga memori sejarah bangsa.
“Depot arsip ini akan menjadi rumah bagi sejarah kita. Kami ingin generasi mendatang tidak kehilangan jejak budayanya. Riau bukan hanya penggerak literasi, tetapi juga penjaga warisan Melayu,” kata Mimi.
Dukungan juga datang dari Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, yang menekankan pentingnya arsip sebagai sumber kebenaran sejarah. “Kalau tak ada arsip, sama saja dengan mendongeng. Arsip adalah bukti autentik sejarah dan pedoman kita dalam mengambil kebijakan,” katanya.
Menurut Kepala Biro Manajemen Kinerja Keuangan dan Organisasi ANRI, Andi Abu Bakar, menjelaskan tahap pertama pembangunan depot akan dimulai di lahan seluas 8.000 meter/segi dengan desain bernuansa Melayu. Fasilitas ini akan menyimpan arsip bersejarah dan menampilkan diorama perjalanan Melayu di Sumatera, mulai dari pengaruh Buddha hingga Islam.
Plt Kepala Bidang Akuisisi Arsip Dispersip Riau, Khairiansyah, menyampaikan bahwa konsep dari depot ini hampir sama dengan Bilik Melayu yang ada di Perpustakaan Soeman H.S saat ini. Dimana depot ini akan jadi pusatnya melayu di Sumatera.
“Alhamdulillah saat ini pihak dari Sumatera Selatan telah bersedia untuk memberikan catatan melayunya untuk kami simpan di Provinsi Riau. Hal ini menjadi bagian penting untuk depot khasanah nantinya,” ujarnya.
Dengan hadirnya pusat arsip ini, Pemerintah Provinsi Riau berharap Riau akan semakin mengukuhkan posisinya sebagai simpul penting dalam jaringan kebudayaan Melayu. (***)
Sumber: Goriau
Komentar Anda :