www.riau12.com
Selasa, 16-April-2024 | Jam Digital
11:39 WIB - Mata Uang Iran Turun, 1 Dolar Setara 705.00 Rial | 11:24 WIB - Prediksi Cuaca Riau : Wilayah yang Diguyur Hujan Hari Ini | 11:52 WIB - Poitik Pikada 2024 Kian Memanas, Jumah Kekayaan Bakal Calon Gubri Wajib Disimak | 08:39 WIB - Bayer Leverkusen Kunci Title Juara Liga Jerman, Cetak Gol 5-0 Lawan Werder Bremen | 08:27 WIB - Peramal Marco Petagna Peringatkan Warga Inggris Akan Kedatangan Hujan Darah Beserta Badai | 12:26 WIB - Gelar Open House, 3000 Warga Padati Rumah Dinas Wakil Ketua DPRD Riau H Agung Nugroho
 
1.870 Hektar Lahan Terbakar di Riau Sepanjang Tahun 2018
Selasa, 29-05-2018 - 13:55:15 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU-Sejak Januari hingga akhir Mei 2018, luas lahan terbakar di Riau mencapai 1.870 hektar. Kejadian itu mengakibatkan sebagian udara di sejumlah daerah berkabut asap.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan, lima wilayah kabupaten mengalami kebakaran dengan luas di atas 100 hektar.

"Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti, di sana sebanyak 896,61 hektar lahan terbakar," ujar Edwar, Senin (28/5).

Sedangkan di Bengkalis, kebakaran lahan mencapai 345,5 hektar. Untuk Kabupaten Siak, seluas 131,5 hektar terbakar. Selanjutnya di Indragiri Hulu, seluas 128,5 hektar serta Kota Dumai 120 hektar terbakar.

"Kabupaten Rokan Hilir lahan yang terbakar seluas 97,75 hektar, Pelalawan 63 hektar, Pekanbaru 34,6 hektar, Kampar 20,75 hektar, Indragiri Hilir 31 hektar dan Rokan Hilir satu hektar," ucap Edwar seperti dilansir Merdeka.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Provinsi Riau akan kembali memasuki musim kemarau pada awal Juni hingga September 2018. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Riau sepakat memperpanjang status siaga darurat Karhutla hingga 30 November 2018. Status Siaga Karhutla sejak 19 Februari 2018 dan akan berakhir pada 31 Mei 2018. Saat itu, penetapan status tersebut dilakukan setelah sebagian besar wilayah Riau terjadi kebakaran lahan.

"Kita telah menetapkan perpanjangan status Siaga Darurat, mulai 1 Juni sampai 30 November 2018," kata Edwar.

Edwar menyebutkan, ada beberapa hal yang dibahas dalam rapat evaluasi di Posko Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin pekan lalu. Pertama, prakiraan BMKG Stasiun Pekanbaru, sebagian wilayah Riau segera memasuki kemarau.

"Kemarau di Riau diprediksi akan berlangsung hingga September mendatang. Terus kenapa kita tetapkan hingga November? Itu sebagai bentuk antisipasi kita," terangnya.

Selanjutnya soal pelaksanaan pemilihan kepala daerah, tepatnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, serta Bupati dan Wakil Bupati di Indragiri Hilir, menjadi salah satu alasan perpanjangan status siaga tersebut.

"Dan terakhir tentu saja sesuai arahan presiden agar kita turut mensukseskan Asian Games," jelasnya.(*)



 
Berita Lainnya :
  • 1.870 Hektar Lahan Terbakar di Riau Sepanjang Tahun 2018
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved