Lagi, Sumatera Dikepung 1.085 Titik Api
Kamis, 22-10-2015 - 08:41:15 WIB
|
Ilustrasi
|
PEKANBARU, Riau12.com -Pantauan Satelit Terra Aqua pada Minggu (18/10/2015) pukul 07.00 WIB Pulau Sumatera dikepung 1.085 titik api, 57 di antaranya terdapat di Riau.
Demikian disampaikan, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Minggu siang ini. "Hotspot di Sumatera dan Kalimantan fluktuatif jumlahnya. Wilayah yang terbakar pun meluas hingga Kalimantan Timur," katanya.
Disebutkannya titik api terbanyak masih di Sumsel dengan jumlah 871 titik. Lainnya di Jambi 108, Kepri 10, Lampung 39. Sedangkan di Kalimantan 212 titik tersebar di Kalbar 36, Kalsel 11, Kalteng 156, Kaltim 9. "Hotspot di Kalimantan ini kemungkinan lebih banyak karena sensor satelit tidak mampu menembus pekatnya asap," sebutnya.
Sebaran asap juga meluas. Berdasarkan citra satelit Himawari, sebaran asap meluas lagi hingga Singapura dan Malaysia meski dengan kepekatan sedang. Di Kalimantan hampir seluruh wilayahnya terkepung asap. Kondisi demikian menyebabkan jarak pandang berkurang.
Pada pukul 10. 00 WIB, jarak pandang di Pekanbaru 800 m, Kerinci 100 m, Jambi 500 m, Palembang 5 km, Pontianak 1,8 km, Sntang 600 m, Palangkaraya 800 m, Muara Teweh 100 m, dan Tarakan 500 m.
Kualitas udara (PM10) di Pekanbaru 207 ugr/m3 (Tidak Sehat), Jambi 515 (Berbahaya), Palembang 305 (Sangat Tidak Sehat), Pontianak 299 (Sangat Tidak Sehat), dan Palangkaraya 1.200 (Berbahaya).
Upaya pemadaman terus dilakukan. Luasnya wilayah yang terbakar dan hostpot yang menyebar menyebabkan pemadaman mengalami kendala. Kebakaran di Pedamaran, Tulung Selapan dan Air Suginan Kab OKI, Sumatera Selatan sangat besar. Tim Australia, Malaysia, dan Singapore mengatakan api masih besar dan sulit dipadamkan karena angin kencang dan hutan lahan yang terbakar luas.
Dia menambahkan, personil Australia, mengatakan baru sekali ini menemukan kebakaran hutan lahan yang begitu besar selama 30 tahun dia bekerja memadamkan api. "Bahan kimia sudah digunakan untuk pemadaman api dan memang efektif. Namun belum semua hotspot dapat dipadamkan," tutup Sutopo.(r12/hr)
Komentar Anda :