www.riau12.com
Jum'at, 26-April-2024 | Jam Digital
11:19 WIB - Dipersiapkan Jadi Duta Promosi Kampar, 24 Bujang dan Dara Ikuti Masa Karantina | 10:57 WIB - Timnas Indonesia Cetak Sejarah, Taklukan Korsel di Adu Penalti | 09:47 WIB - Berhadia 55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Pembuatan Maskot dan Jinggke Untuk Pilgubri: Catat Tanggal | 09:32 WIB - Berakhir Tragis, Pria Israel Terluka Usai Tendang Bendera Palestina | 08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram
 
Luar Biasa, 3 Kabupaten di Riau Raih Penghargaan Proklim
Kamis, 28-01-2021 - 05:15:23 WIB

TERKAIT:
   
 

PELALAWAN, RIAU12.COM - Gerakan berbasis komunitas dapat menjadi salah satu cara yang efektif dalam mengatasi perubahan iklim di tengah komitmen Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri dari 41% dengan bantuan dari internasional.

Salah satunya lewat Program Kampung Iklim (ProKlim). Program nasional yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini bertujuan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk menguatkan kemampuan adaptasi demi dampak penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dan perubahan iklim.

"Inisiatif yang dilakukan para pelaksana ProKlim sangat penting, seperti menghijaukan daerahnya, memilah sampah, hemat listrik dan air, tak membakar sampah, hutan, serta lahan; meningkatkan ketahanan pangan, serta mengurangi risiko dan ancaman akibat bencana akibat iklim," ujar Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, dikutip Selasa (19/1/2021).

Dalam mengedukasi masyarakat, desa-desa yang berhasil menerapkan aksi nyata dalam mencegah perubahan iklim diberikan apresiasi berkala oleh KLHK. Tujuan akhir program ini tentu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan lokal sesuai wilayahnya.

Dasar utama ProKlim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 84/2016. Aturan itu menyebut, ProKlim dapat berjalan mulai dari komunitas di tingkat rukun warga (RW) atau dusun hingga kelurahan atau desa.

Secara keseluruhan, ada ribuan lokasi yang terdaftar. Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, Ruandha Sugardiman, ada 2.775 lokasi Kampung Iklim di tingkat RT hingga kelurahan di 33 provinsi Tanah Air pada 2020; menunjukan tingginya minat dan ketertarikan berbagai pihak.

Di sisi lain, total lokasi yang terdaftar dalam Sistem Registrasi Nasional (SRN) naik 4 kali lipat daripada 2015, dari 220 lokasi menjadi 813 lokasi. Hingga 2024, KLHK menargetkan memiliki 20 ribu Kampung Iklim.

Desa yang Berhasil


Pada akhir 2020, KLHK menghadiahkan Trofi Proklim Lestari kepada 6 Kampung Iklim dan Trofi Proklim Utama kepada 24 Kampung Iklim serta 309 lokasi Proklim yang dinilai sukses menjalankan program ini di tingkat tapak.

Tiga di antara penerima penghargaan tersebut merupakan desa bimbingan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari APRIL Group, yakni Dusun Lubuk Pogang di Kabupaten Kampar; Desa Koto Benai di Kabupaten Kuantan Singingi; dan Dusun III Kampung Simpang Perak Jaya di Kabupaten Siak.

Community Development (CD) RAPP, Binahidra Logiardi mengatakan bahwa RAPP secara berkelanjutan terus mendukung upaya pemerintah pusat dan provinsi melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.

"Tahun 2020 proklim binaan kami mendapatkan penghargaan atas program desa binaan yang dilakukan. Ini merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya. Sejak tahun 2018 hingga saat ini ada sebanyak 12 lokasi proklim binaan kami yang tersebar di sejumlah desa di 5 Kabupaten di Riau," ujarnya.

Sebelumnya, salah satu desa yang dibina RAPP mendapatkan apresiasi serupa, yaitu Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Sejak dulu, masyarakat di desa ini sudah memiliki kesadaran terhadap lingkungan sejak lama. Namun, kegiatan-kegiatan adaptasi dan mitigasi yang dilakukan masyarakat di desa tersebut belum terarah dan tanpa perencanaan.

Bahkan, pada awalnya desa ini tidak serta-merta menerima implementasi Proklim di wilayah mereka. Mereka memandang kegiatan Proklim hanya menyita waktu dan merepotkan masyarakat. RAPP pun ditantang untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk mau menerapkan program ini sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap perubahan iklim.

Perlahan, kegiatan Proklim yang dilakukan di Desa Gunung Sari membuahkan hasil. Kini, desa Gunung Sari mulai tertata dan lebih hijau karena penghijauan yang teratur serta peresapan air lebih mudah terjadi karena kegiatan pembuatan biopori.

Dampak positifnya, saat musim kemarau, masyarakat sudah mulai terhindar dari kekeringan dan sudah dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Selain itu, masyarakat tidak lagi melakukan pembakaran lahan, rutin melakukan gotong royong untuk menjaga kebersihan desa, dan melakukan pengumpulan dan pemisahan sampah.

Saat ini, sampah organik dikumpulkan untuk dibuat kompos sederhana, sedangkan sampah plastik dikumpulkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna atau dijual. Bahkan, ada anggota masyarakat yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk kompos untuk tanaman pertanian.

Dalam kegiatan Proklim ini, RAPP memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana seperti sarana produksi, bantuan infrastruktur rumah bibit, pembuatan biogas, hingga penghijauan. Selain itu, RAPP juga mendampingi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan secara terencana dan menata pembukuan, mendorong masyakarat untuk pengurusan legalitas, serta pembinaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan peningkatan pendapatan melalui budi daya pertanian, peternakan, dan perikanan.

Pembinaan yang dilakukan RAPP merupakan salah satu upaya swasta dalam mendukung program pemerintah demi mencapai target pengurangan perubahan iklim untuk menciptakan bumi yang lebih baik untuk kelangsungan generasi mendatang. (Rls)



 
Berita Lainnya :
  • Luar Biasa, 3 Kabupaten di Riau Raih Penghargaan Proklim
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved