Jadi Korban Bully, Anak Ini malah Dimarahi & Diusir Guru
Selasa, 24-11-2015 - 11:18:43 WIB
PURWAKARTA,Riau12.com-Sudah lebih dua minggu Ahmad Muzaki tidak masuk sekolah. Siswa kelas III SDN 5 Mujuljaya, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini diduga mengalami syok. Selain tidak mau sekolah, anak berusia sembilan tahun tersebut mendadak bersikap tertutup dan tidak mau keluar rumah jika tidak ditemani ibunya.
Belakangan diketahui, sikap putra ke empat dari lima bersaudara dari seorang janda di Kampung Munjul, Kelurahan Mujuljaya, Kecamatan Purwakarta tersebut karena dimarahi dan diusir oleh guru kelasnya di sekolah beberapa waktu sebelumnya.
Persoalan yang menimpa Muzaki ini, membuat ibunya Irma Fitaloka (48) tidak habis pikir. Sebelumnya dia tidak percaya cerita anaknya itu. Namun, setelah melakukan penelusuran dan menanyakan kepada teman-teman sekelas Muzaki, wanita berkerudung ini akhirnya mempercayai cerita anaknya tersebut.
"Mental dan kejiwaan si Muzaki terguncang. Sekarang anak saya ini jadi minder setiap bertemu dengan orang di luar. Terutama dengan teman-temannya di sekolah," ujar Irma Selasa (24/11/2015).
Irma menceritakan, persoalan yang menimpa anaknya ini bermula saat dirinya mengirim surat izin sakit ke sekolah. Di belakang surat tersebut Irma sengaja menambahkan pesan agar gurunya lebih memperhatikan anaknya. Sebab, Muzaki sering menjadi korban bully teman-temanya di kelas.
"Anak saya kan harus berobat rutin setiap satu bulan sekali karena punya penyakit. Kalau masuk sering diledekin sama teman-temanya. Anak saya ini sejak kelas 1 hingga sekarang kelas 3, masih menjadi korban bully,"ujarnya.
Sebagai orangtua, dirinya tidak terlalu mempermasalahkan, meskipun pernah mengadukan persoalan anaknya yang selalu menjadi korban bully ke gurunya beberapa waktu lalu. Pasalnya, Muzaki kerap menangis saat pulang sekolah karena mendapat kekerasan dari teman-temannya, bahkan Muzaki pernah dipaksa melihat gambar porno.
"Yang bikin saya permasalahkan bukan korban bully-nya itu, tapi karena sikap wali kelas yang menjadi guru anak saya ini. Dia memarahi anak saya karena membaca pesan yang saya tulis dalam surat izin sakit agar anak saya lebih diperhatikan. Karena waktu itu anak saya dua hari tidak masuk harus berobat," tuturnya.(r12/okz)
Komentar Anda :