www.riau12.com
Sabtu, 18-Mei-2024 | Jam Digital
13:58 WIB - PWNU Gelar Rembuk Nasional, Kelapa Sawit Menjadi Masa Depan Energi Nasional | 13:27 WIB - Investor China Tinjau Titik Koordinat Pembangunan Jembatan Bengkalis,Harap Masuk PSN | 13:04 WIB - Antisipasi WNA Rohingya Ilegal Bertambah, Pemko Pekanbaru Bentuk Pos Pengawasan di Pintu Masuk | 12:39 WIB - Diisukan Berada di Jakarta, Ini Inisial dan Ciri-ciri Pembunuh Vina yang Ditemukan Polda Metro Jaya | 12:02 WIB - Banyak Pengungsi yang Tidur di Reruntuhan Bangunan, PMI Akan Kirim 500 Unit Tenda ke Gaza | 11:48 WIB - Inhu Bertekad Ukir Prestasi di RBD dan FTBI: Upaya Perlambat Kepunahan Bahasa Daerah
 
Ketua DPR Bongkar Tujuan Buruk PT Freeport Indonesia
Selasa, 17-11-2015 - 18:04:55 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com-Ketua DPR Setya Novanto akhirnya membuka secara utuh persoalan apa yang sebenarnya terjadi, hingga dirinya dituding mencatut nama presiden dan wakil presiden untuk meminta saham Freeport.

Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, persoalan ini bermula dari kedatangan Presdir PT Freeport Indonesia menemui dirinya di DPR, 27 April 2015. Dalam kesempatan itu, pihak Freeport menyampaikan beberapa program PT Freeport

"Intinya, mereka minta bantuan untuk bisa disampaikan kepada pihak terkait untuk memperpanjang kontrak karya PT Freeport Indonesia," ungkap Setya Novanto, Selasa (17/11/2015).

Tapi kan Presiden dengan jelas menyampaikan bahwa sepanjang untuk kepentingan rakyat, khususnya di Papua, itu akan jadi perhatian. Dengan catatan, Freeport harus memenuhi kewajibannya, yaitu bagi hasil, CSR, dan pembangunan smelter.

"Beliau (presiden) juga berpikiran bahwa (perpanjangan kontrak Freeport) sampai 2021," ungkapnya.

Tapi kemudian, pihak Freeport tak patah arang. PTFI terus melobi dan mendorong Setnov hingga dua kali melakukan pertemuan di Hotel Ritz Carlton pada 13 Mei 2015 dan 8 Juni 2015. Setnov mengakui bahwa dia sudah memiliki perasaan tidak enak dalam pertemuan-pertemuan tersebut.

"Saya sudah merasa harus hati-hati," ujarnya.

Dan terbukti benar saja, pertemuan dengan PT Freeport Indonesia dipelintir sedemikian rupa. Disebutkan bahwa dirinya mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham sebesar 20 persen.

Setnov menegaskan, tidak mungkin dirinya mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Keduanya adalah simbol negara yang harus dihormati, tidak mungkin dirinya melakukan itu.

"Mengenai saham, kita harus mengerti bahwa ada mekanismenya. Adak ode etik di Indonesia dan Amerika. Apalagi PTFI sebagai perusahaan Amerika Serikat harus patuh terhadap Foreign Corruption Practise Act (FCPA). Terkait pembelian saham, ini harus dicatat, siapa dan pakai uang apa harus dicatat.

Sebagai pimpinan DPR, Setnov juga tidak mungkin meminta saham begitu saja kepada PTFI. "Tidak mungkin orang seperti saya meminta saham," tegasnya.(r12/okz)




 
Berita Lainnya :
  • Ketua DPR Bongkar Tujuan Buruk PT Freeport Indonesia
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved