www.riau12.com
Minggu, 05-Mei-2024 | Jam Digital
14:04 WIB - Puluhan Tenda Pengungsi Rohingya Hiasi Trotoar Jalan di Pekanbaru | 13:38 WIB - Tekan Angka Stunting , Kampar Berhasil Raih Piagam Penghargaan di Tingkat Provinsi Riau Tahun 2024 | 13:25 WIB - Efek Samping Vaksin Astra Zeneca, Dapat Membahayakan Kesehatan dan Keselamatan Nyawa? | 15:39 WIB - Rupiah Terhadap Dolar Menguat Hari Ini, Terpantau 0,33 Persen ke Level Rp 16.205 | 15:25 WIB - Pendaftaran PPDB SMA/SMK Negeri di Provinsi Riau Akan di Buka, Catat Tahapan dan Tanggalnya | 15:08 WIB - Temukan Senjata Api FN Kaliber 9 mm, Polisi Ungkap Penjualan Senjata Ilegal di Pekanbaru
 
ICW Sebut Pemerintahan Jokowi Koalisi Pascabayar
Sabtu, 07-11-2015 - 17:22:05 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com - Ketika kampanye sebelum memimpin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut koalisi tanpa syarat terhadap partai-partai pendukungnya. Namun, setahun menjabat, peneliti Indonesia Corruption Wacth (ICW), Donal Faris menilai kondisi saat ini ialah 'koalisi pascabayar'.

Terlebih dengan merapatnya PAN dan ingin menawarkan sejumlah kadernya untuk menduduki posisi menteri.

"Jika dulu disebut koalisi tanpa syarat. Tapi sekarang koalisi pasca bayar. Barang jadi dulu baru eksekuasi," ujar Donal dalam diskusi Sindo Trijaya, di Warung Daun, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).

Donal menambahkan, alasan sejumlah partai menginginkan jatah menteri lantaran jabatan tersebut menjadi lahan basah untuk pendanaan partai. Alur tersebut muncul ketika menteri dengan mudah mengakses ke sumber-sumber ekonomi negara.

"Kenapa partai ingin kursi menteri, sulit dibantah, karena kursi merupakan jembatan untuk state recourses, itu sumber pendanaan partai untuk terus stabil. Apalagi sistem pendanaan partai itu lemah," imbuhnya.

Dalam pengelolaan BUMN misalnya, Donal mencatat posisi perusahaan berplat merah yang vital di sektor ekonomi langsung, kini menjadi tempat disebarnya jaringan tim sukses. Hal tersebut merupakan bagian dari ucapan terimakasih pemerintah atas dukungan di pilpres silam.

"Harus diakui, posisi komisaris, itu bagian dari ucapan terimakasih. Apalai di BUMN, kepentingan bisnis, kebijakan dan relasi dengan swasta, jadi itu lingkaran besar dan lingkaran kecilnya di situ," pungkasnya.(r12/okz)



 
Berita Lainnya :
  • ICW Sebut Pemerintahan Jokowi Koalisi Pascabayar
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved