www.riau12.com
Minggu, 12-Mei-2024 | Jam Digital
20:37 WIB - Kesha Ratuliu Klarifikasi Usai Difitnah ART Beri Makan Sehari Sekali | 19:17 WIB - Bank Rakyat Indonesia Tembus 20 Besar dalam Daftar Pantauan Industri Perlu Diperhatikan Tahun 2024†| 18:44 WIB - Jadwal pertandingan ketiga penyisihan grup Piala Asia Putri U-17 2024 | 18:00 WIB - Semangat Independen Memudar: Rendahnya Pendaftaran Calon Kepala Daerah | 17:24 WIB - Kejahatan Kebencian Mengguncang Pekanbaru: Pengungsi Rohingya Diserang dengan Batu | 15:57 WIB - Telah Mendaftar di Beberapa Partai, Kardius Pasaribu Ikut Rebut Kursi Pilwako Pekanbaru 2024
 
Kisah Mesin Tik Kriegsmarine & Teks Proklamasi Nyaris Lenyap
Rabu, 19-08-2015 - 07:15:18 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, Riau12.com - Tidak hanya perwira Jepang, Laksamana Tadashi Maeda, yang punya jasa tak terkira bagi tercetusnya Proklamasi 17 Agustus 1945. Di sisi lain, Jerman lewat Kriegsmarine (Angkatan Laut) mereka juga punya andil.

Bayangkan, bagaimana jadinya jika teks proklamasi yang ditulis tangan Soekarno, tidak diperkuat teks tertulis resmi lewat ketikan? Tapi sayangnya di rumah Maeda yang kini jadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi, saat itu tak terdapat mesin ketik dengan huruf latin.

Di rumah Maeda yang dulu beralamat di Jalan Miyako-Doori No.1 (kini Jalan Imam Bonjol No.1, Jakarta Pusat), hanya ada mesin ketik dengan huruf kanji. Hal ini pun jadi kendala tersendiri, sampai tiba inisiatif Myoshi, salah satu ajudan Maeda, untuk meminjam mesin tik dengan huruf latin milik kantor perwakilan Kriegsmarine, sahabat mereka di Perang Dunia II.

Berangkatlah Myoshi dengan jip untuk meminjam mesin tik milik Korvettenkapitän Dr. Hermann Kendeler. Fakta ini diperkuat dengan betapa miripnya hasil ketikan teks proklamasi dengan sejumlah dokumen U-Boot (kapal selam) Nazi Jerman yang pernah berdiam di Hindia-Belanda (sebutan Indonesia di masa itu).

"Iya, dulu Maeda tak punya mesin tik huruf latin. Jadi Myoshi pun pergi ke kantor AL Jerman untuk meminjam mesin tik dari sana," ungkap Jaka Perbawa, kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi kepada wartawan.

Diketiklah teks proklamasi dari tulisan tangan Soekarno oleh Mohamad Ibnoe Sajoeti Melik dengan ditemani Boerhanoeddin Mohammad Diah. Beberapa kata di teks tulisan tangan sempat disunting, di mana kata 'tempoh' diubah jadi 'tempo', lantas 'wakil-wakil bangsa Indonesia' menjadi 'atas nama bangsa Indonesia' dan penulisan '17-8-05' diubah jadi 'hari 17 boelan 8 tahoen 05'.

Ada satu peristiwa yang di kemudian hari jadi momen yang sangat berharga, di mana setelah teks ketikan selesai, teks tulisan tangan Soekarno nyaris terbuang dan hilang ditelan bumi.

"Selesai mengetik, Sajoeti Melik meremas-remas tulisan tangan Soekarno karena merasa sudah tidak diperlukan lagi. Tapi BM Diah memungut itu dan kemudian, memperbanyaknya lewat beberapa temannya yang punya percetakan," tambah Jaka.

"Hasilnya diperbanyak dan disebar agar rakyat tahu. Sementara teks aslinya sempat disimpan beliau (BM Diah) dan baru dikembalikan ke pemerintah di zaman Soeharto 48 tahun kemudian," sambungnya.

Pun begitu ketika wartawan berkunjung ke museum tersebut, koleksi mesin ketiknya sudah bukan mesin tik yang dipakai pada saat itu. Kajian tentang merek maupun tipenya belum terungkap.

"Iya, yang di sini hanya (mesin tik) replika. Kami pun belum tahu mesin tik seperti apa yang dipakai ketika itu. Sementara mesin ketik ini ya yang memang dipakai di era 1940-an," tandas Jaka.(r12/okz)   




 
Berita Lainnya :
  • Kisah Mesin Tik Kriegsmarine & Teks Proklamasi Nyaris Lenyap
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved