PEKANBARU,Riau12.com-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru membantah jika harga cabai di pasaran masih tinggi.
Hal ini disampaikan Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru Mas Irba Sulaiman kepada wartawan, Rabu (6/1/2015). Ia mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan di pasaran dan hasilnya tak ada yang namanya kenaikan harga cabai.
"Tadi pagi kita sudah lakukan pengecekan di 6 pasar dan tak ada kenaikan harga cabai. Untuk cabai bukit itu harga di sekitaran Rp56 ribu dan untuk cabe jawa bahkan ada yang jual Rp50 ribu saja, dibanding awal tahun ini sudah ada penurunan malah," ujar Irba.
Disinggung mengenai tingginya harga cabai di beberapa pasar di Pekanbaru yang mencapai Rp60 ribu lebih, Irba menjelaskan untuk beberapa pasar di Pekanbaru memang ada yang menjual harga di atas rata-rata.
"Pasar Dupa, Pasar Sail dan juga Pasar Cik Puan memang lebih tinggi untuk harga-harganya. Karena memang disana pembelinya lebih banyak kalangan atas, kan masih banyak pasar-pasar lain seperti Kodim ataupun Panam, itu lebih murah," jelasnya.
Lebih lanjut Irba berharap kepada Distributor untuk tidak memainkan harga di pasaran. "Apalagi BBM kan sudah turun juga, tentu sebenarnya harga-harga juga turun. Kalau alasan ada bayaran buruh angkut, kan sudah turun," ungkapnya.
Selain itu, Irba juga meminta masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan. "Jangan berlebih-lebihan lah untuk belanja, jangan memborong. Ya kalau belanja sesuai kebutuhan saja, sehingga harga di pasaran pun bisa stabil," imbaunya.
Diberitakan sebelumnya diawal tahun 2016 ini, harga sejumlah komoditi seperti cabai dan bawang di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru masih tergolong mahal.
Bahkan belum ada tanda-tanda harga kedua komoditi tersebut bakal turun, meski perayaan hari-hari besar seperti perayaan natal telah usai.
Diketahui, di Pasar Cik Puan Pekanbaru misalnya, harga cabai merah asal Bukit Tinggi masih tergolong mahal yakni tembus Rp60 ribu per kilo gram.
Tak pelak, dengan kondisi masih mahalnya harga kedua komoditi tersebut, sejumlah warga Pekanbaru pun mengeluh, bahkan untuk mensiasati mahalnya harga cabai tersebut, warga terpaksa membeli cabai yang kualitasnya kurang bagus tetapi masih layak konsumsi.
Seperti yang disampaikan oleh Nurul. Warga Pekanbaru ini sangat mengeluh dengan harga cabai yang tak kunjung turun. "Sebelum raya natal kemarin harga cabai sudah mahal sampailah sekarang, masak cabai merah aja sampai Rp60 ribu sekilonya, mana sanggup kita, untunglah ada yang agak murah, tapi cabainya kurang bagus, tinggal rajin aja memilah-milah cari yang layak untuk dimasak yang penting jangan yang busuk udahlah," terang Nurul, Selasa (5/1/2016).
Sementara menurut Robi, salah seoarang pedagang cabai mengaku, mahalnya harga cabai dan bawang tersebut diprediksi dipengaruhi oleh faktor cuaca dari daerah pemasok.
"Cabai dan bawang memang mahal sekarang, bahkan belum tau kapan normal lagi, kalau nggak salah saya penyebab melambung harga cabai ini karena faktor cuaca, seperti di kawasan pulau jawa dan daerah lainnya. Mudah-mudahan segera normal kembali, karena pembeli pada ngeluh semua ni, tadi aja ada yang mau beli sekilo eh malah nggak jadi, tapi kebanyakan terpaksa beli juga," pungkasnya.(r12/hr)
Komentar Anda :