www.riau12.com
Rabu, 29-Oktober-2025 | Jam Digital
16:30 WIB - Emas Antam Terjun ke Rp2,28 Juta per Gram, Koreksi Dua Hari Beruntun Usai Cetak Rekor ATH | 15:50 WIB - Tanoto Foundation Gandeng Media Dorong Literasi dan Numerasi Siswa di Riau Menuju Indonesia Emas 2045 | 15:34 WIB - Belasan ASN Terjaring Razia Satpol PP Riau Saat Nongkrong di Warung Kopi pada Jam Kerja | 15:24 WIB - DPD PDI Perjuangan Riau Tunda Konferda Atas Instruksi DPP, Mekanisme Internal Tetap Berjalan | 15:20 WIB - LSM Tantang DPRD Riau Buktikan Keseriusan Bentuk Pansus Plasma 20 Persen HGU Perkebunan | 15:10 WIB - DPRD Riau Minta Pemprov Segera Susun KUA PPAS APBD Murni 2026, Tak Ingin Terburu-buru
 
Harga Emas Dunia Kembali Menguat, Investor Tunggu Data Inflasi AS dan Sentimen Perang Dagang
Jumat, 24-10-2025 - 15:25:56 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-PEKANBARU – Harga emas dunia sempat mengalami koreksi selama dua hari berturut-turut akibat aksi ambil untung (taking profit) yang dilakukan para investor. Koreksi ini juga dipicu oleh sentimen menjelang pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, serta pertemuan pejabat kedua negara di Malaysia untuk membahas perang dagang.

Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi, menilai kemungkinan tercapainya kesepakatan antara AS dan China masih kecil. “Perang dagang sudah berjalan lama dan China telah melakukan perlawanan, sehingga turut menekan harga emas dunia. Saat ini harga emas mulai kembali menguat. Walaupun penguatannya belum signifikan, ada kemungkinan besar harga emas akan melonjak,” ujar Ibrahim.

Penurunan harga emas sebelumnya, menurut Ibrahim, dipicu aksi ambil untung investor yang menilai harga emas sudah terlalu tinggi sehingga perlu dilakukan checking profit.

Selain itu, pemberian sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat terhadap Rusia, menyusul serangan Rusia di dua kota besar Ukraina, yaitu Donbas dan Kyiv, turut menjadi faktor pengangkat harga emas. Inggris dan Uni Eropa juga memberikan sanksi ekonomi ke-19 kalinya, termasuk larangan terkait minyak mentah dan gas alam.

Investor kini menunggu data inflasi Amerika Serikat. Jika inflasi stagnan, bank sentral AS kemungkinan akan menurunkan suku bunga, memberikan sentimen positif bagi harga emas dunia. Ibrahim memperkirakan, harga emas berpotensi menguat menuju level USD 4.186. “Apabila level USD 4.185–USD 4.186 dapat ditembus, harga emas berpeluang melesat ke kisaran USD 4.400. Target jangka pendek pada minggu depan adalah di level USD 4.400,” jelasnya.

Sentimen global terkait perang dagang, sanksi ekonomi terhadap Rusia, dan data inflasi AS menjadi faktor utama yang diperhatikan para investor dalam menentukan arah pergerakan harga emas dunia.




 
Berita Lainnya :
  • Harga Emas Dunia Kembali Menguat, Investor Tunggu Data Inflasi AS dan Sentimen Perang Dagang
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved