PEKANBARU, Riau12.com-Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi syariah dinilai melambat. Terkait hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menggelar diskusi ekonomi syariah di Hotel Aryaduta, Senin (9/11/15).
Kegiatan diskusi ekonomi syariah ini ditujukan untuk membangun sinergisitas antar pelaku ekonomi syariah. Selain Kepala OJK Riau, M Nurdin Subandi, tampak hadir sebagai pemateri dalam diskusi tersebut Direktur Perencanaan Keuangan OJK, Jhoni Erry, Deputy Kepala BI Riau, Irwan Mulawarman dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Riau, Boi S Bakri.
Hadir dalam kegiatan diskusi ekonomi syariah sebagai peserta diskusi adalah dari perbankan syariah, asuransi syariah, IDX dan pelaku industri keuangan lainnya.
Direktur Perencanaan Keuangan OJK Pusat, Jhoni Erry menyebutkan ekonomi syariah saat ini tidak mengalami kemajuan. Berbeda dengan Malaysia yang berkembangannya sangat pesat karena pemerintah ikut turun.
Menurutnya ada tiga persoalan yang menyebabkan ekonomi syariah belum maju. Seperti masalah SDM dinilai masih kurang khususnya dalam memadukan konsep ekonomi syariah dengan kondisi saat ini.
"Selain itu masalah kultur dan selanjutnya masalah literasi yang saat ini masih sangat rendah," katanya.
Ia menyebutkan, seperti bank syariah saat ini lagi mengalami perlambatan. Non performing financing (NPF) lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional.
Sementara itu, Anggota DPR-RI asal Riau, Jon Erizal mengatakan, perkembangan industri jasa keuangan syariah masih tertatih. Padahal marketnya sangat besar. Sayangnya tak bisa tergarap secara maksimal.
Ia berharap mendapatkan sejumlah masukan dari para pelaku industri keuangan syariah yang hadir. Sehingga dapat menindaklanjutinya bersama pemerintah di tingkat pusat.
"Dari diskusi ini muncul pemikiran yang dapat ditindak lanjuti sehingga ekonomi syariah di Riau ini bertumbuh. Harapannya Riau bisa jadi pilot project pengembangan ekonomi syariah ini," katanya.
Sementara, Kepala OJK Riau, Nurdin Subandi menjelaskan, pertumbuhan syariah pada triwulan kedua dan ketiga tahun ini berflutuasi. Khusus untuk perbankan syariah, pertumbuhan aset hingga September 2015 sebesar, 1,15 persen, DPK 10,48 persen. Sedangkan untuk kredit mengalami penurunan.(r12/rt)
Komentar Anda :