www.riau12.com
Jum'at, 17-Mei-2024 | Jam Digital
18:53 WIB - Mengaku Tak 'Baper' Pernah Ditinggal Syamsuar, PAN Riau : Yang Lalu Biarlah Berlalu | 17:57 WIB - Pj Bupati Inhil Tegaskan Seluruh OPD Gunakan Bank Riau Kepri Syariah untuk Layanan Jasa Perbankan | 17:02 WIB - GNPIP Sumatera Digelar di Riau, Wujudkan Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Nasional | 15:56 WIB - SK PPPK Pekanbaru Keluar Senen, BPKSDM: Ada 1 yang Belum Keluar, Nanti Menyusul | 14:55 WIB - Jauhi! Perilaku Ini Dapat Halangi Rezekimu dan Amalkan, Hal Ini Dapat Buka Pintu Rezekimu | 14:37 WIB - Selesaikan Persoalan Buruh Secara Komperehensif, SBSI Minta Disnaker Riau Buka Ruang Diskusi
 
Utang Pemerintah Jokowi Capai Rp 8.253,09 Triliun
Rabu, 28-02-2024 - 09:40:34 WIB

TERKAIT:
   
 

Riau12.com-JAKARTA – Posisi utang pemerintah tercatat mencapai Rp8.253,09 triliun per Januari 2024. Jumlah utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu setara 38,75% produk domestik bruto dan tertinggi sepanjang massa.

Posisi utang pemerintah pada Januari 2024 tersebut meningkat jika dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 yang sebesar Rp8.114,69 triliun atau dengan rasio 38,56% terhadap PDB.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa rasio utang yang cenderung tinggi pada Januari 2024 sering dengan belanja pemerintah yang relatif besar, misalnya pada pos belanja bansos.

Di sisi lain, pertumbuhan penerimaan negara sekencang tahun lalu. Akibatnya, belanja ditutupi dengan pinjamam sehingga rasio utang makin mendaki pada awal tahun ini.

“Saya kira memang upaya untuk menurunkan rasio utang di tahun ini akan cukup menantang mengingat kebutuhan untuk pendanaan berbagai program pemerintah relatif besar mengingat berbagai program seperti bantuan sosial itu dialokasikan lebih tinggi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/2/2024).

Dia menjelaskan, dengan perkiraan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di 4,9% tahun ini, penerimaan pajak juga akan cenderung melambat sehingga rasio utang pemerintah terhadap PDB berpotensi meningkat.

“Saya kira memang kondisi atau rasio utang terhadap PDB berpeluang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi di tahun lalu,” jelasnya.

Yusuf menyampaikan, terkait pengelolaan utang, pemerintah perlu mengantisipasi situasi suku bunga global yang tetap tinggi, terutama di negara maju, untuk menurunkan laju inflasi.

Dengan kondisi ini, maka Bank Indonesia juga akan mempertahankan suku bunga acuan pada level yang tetap tinggi hingga ada penyesuaian suku bunga acuan oleh bank sentral negara-negara maju.

Hal ini kata dia akan mempengaruhi target imbal hasil yang ingin dicapai pemerintah, yang kemudian akan berdampak juga pada cost of fund yang relatif masih mahal.

Oleh karena itu, ongkos pembiayaan yang tinggi perlu disinergikan dengan target rasio utang dalam kebijakan fiskal jangka menengah hingga panjang.

“Saya kira pemerintah tetap perlu menetapkan target penurunan rasio utang untuk memastikan kesehatan fiskal terjaga, terutama dalam jangka panjang,” jelas Yusuf, seperti yang dilansir dari bisnis. (*)

Sumber: halloriau.com



 
Berita Lainnya :
  • Utang Pemerintah Jokowi Capai Rp 8.253,09 Triliun
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved