Kelangkaan Elpiji, Dewan Sebut Disperindag Pengawasannya Lemah
Jumat, 16-10-2015 - 14:48:19 WIB
PEKANBARU, Riau12.com - Kelangkaan gas elpiji di Pekanbaru semakin parah. Kelangkaan ini ditenggarai karena lemahnya pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru terhadap pendistribusian elpiji 3 kg.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz mengatakan kelangkaan itu juga karena adanya permainan di antara pangkalan. Permainan inilah yang mesti diawasi oleh Disperindag kota Pekanbaru.
"Ada permainan di pangkalan-pangkalan, kelemahan pemerintah kita dalam hal ini Disperindag, pengawasannya itu kurang. Sangat kurang sekali," ujar Hafiz, Jumat (16/10/2015).
Dia mencontohkan, gas elpiji itu disuplay dari pertamina ke agen, kemudian dari agen disuplay ke pangkalan-pangkalan. Seharusnya, pangkalan langsung menjual ke masyarakat. Namun, menurutnya hal itu tidak terjadi di Pekanbaru, yang kenyataannya pangkalan menjual ke pengecer dengan jumlah banyak.
"Yang terjadi di lapangan, rata-rata pangkalan itu menjual kepada pengecer dengan jumlah besar, dan dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih tinggi," sebutnya.
Padahal, ujarnya, komisi II sudah beberapa kali memanggil Disperindag untuk hearing. Dari hasil hearing, Disperindag melaporkan ada 8 pangkalan yang ditegur dan 2 pangkalan yang dicabut izinnya.
"Tapi masih saja terjadi, pengawasannya harus lebih intens. Masyarakat juga harus laporkan kalau ada pangkalan yang bermain," ujarnya.
Dia juga meminta Disperindag agar mengaktifkan lagi kartu kendali. Hal ini selain mencegah penimbunan, kartu kendali juga berfungsi mengawasi pendistribusian gas elpiji.
"Dulu juga kan ada kartu kendali, kita minta itu diaktifkan lagi agar tidak sembarang yang masuk," imbuhnya.(r12)
Komentar Anda :