BANGKINANG, Riau12.com - Kondisi Waduk PLTA Koto Panjang semakin memprihatinkan. Debit air terus berkurang akibat kemarau panjang melanda sejak beberapa bulan belakangan ini. Sumber pembangkit listrik terbesar di Riau ini pun nyaris lumpuh.
Manajer PLTA Koto Panjang Bayu Tuk Windriyo mengungkapkan, pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari belakangan ini, salah satunya akibat penyusutan debit air waduk.
"Sekarang hanya berproduksi 18-25 megawatt dari satu turbin. Itu pun kurang maksimal," jelas Bayu kepada wartawan, Jumat (2/10) lalu
Ia menuturkan, air waduk idealnya dapat menggerakkan tiga unit turbin pembangkit yang ada. Ketiga turbin itu dapat menghasilkan daya sebesar 114 megawatt. Namun kini, produksi daya menyusut drastis.
Bayu mengatakan, ketinggian air waduk hingga Jumat (2/10) hanya 73,8 meter di atas permukaan laut (mdpl). Elevasi waduk jauh menurun, hanya 30 centimeter untuk menyentuh ambang batas minimal. Jika sudah menyentuh ambang batas, turbin tidak berproduksi lagi.
"Sudah kritis. Air tinggal 30 centimeter lagi," ujarnya.
Elevasi waduk sudah jauh dari batas normal atau normal water level (NWL). Turbin dapat bekerja maksimal apabila elevasi waduk di angka 80,6 mdpl.
Di angka itu, waduk dapat dikatakan aman.
Menurut Bayu, kondisi waduk saat ini adalah yang terparah sejak mulai dioperasikan. Dulu pernah krisis di tahun 1997 silam. "Tapi dulu enggak sampai di bawah (elevasi waduk) seperti sekarang," ujarnya.
Kemarau panjang yang dipengaruh fenomena alam El Nino menyebabkan pasokan air dari dua sungai besar yakni Sungai Batang Mahat dan Sungai Kampar, menurun drastis. Sekarang ini hujan di daerah hulu sungai sangat diharapkan.
Berbagai upaya sudah dilakukan, di antaranya bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menurunkan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Secara khusus, kita minta garam ditaburkan di daerah hulu waduk. Sehingga diharapkan hujan meningkatkan inflow ke waduk," kata Bayu.
"Sekarang kita banyak berdoa supaya diturunkan hujan," imbuhnya.
Seperti di wilayah Riau lainnya, pemadaman listrik secara bergilir terus berlangsung di wilayah Bangkinang dan sekitarnya. Tak mengenal waktu, baik siang maupun malam, bisa mencapai tiga jam untuk sekali pemadaman.
Manajer PLN Ranting Bangkinang Zulfendi sebelumnya mengatakan, pemadaman terjadi di seluruh Sumatera. Pasalnya, PLTA Koto Panjang merupakan sumber pembangkit listrik yang terkoneksi dengan jaringan Sumatera.
"Pemadaman terjadi karena defisit daya," ucapnya.(r12/int)
Komentar Anda :