PEKANBARU, Riau12.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Riau, Selasa (3/11/2015) sore, menggelar razia disejumlah mes wanita pekerja malam dan kos-kosan di Kota Pekanbaru. Sedikitnya ada 12 orang wanita dan tujuh orang pria terpaksa dibawa, karena hasil tes urine mengandung zat amphetamine.
Razia kali ini, dilakukan dibeberapa tempat, diantaranya di Jondul Baru ada tiga tempat, kos Jalan Sawit Harapan Raya, kos di Arifin Achmad, kos di Jondul Lama, Homestay Bintang Lima dan Homestay Pondok wisata di Jalan Lokomotif serta kos-kosan di Jalan Sidorejo.
"Kos-kosan dan mes termasuk di Jondul Lama dan Jondul Baru masih jadi fokus kita, karena disini disinyalir masih ada penyalahguna (narkoba). Mayoritas penghuninya kita duga wanita yang bekerja di tempat hiburan malam," sebut Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNN Riau, AKBP Haldun, usai razia dilaksanakan.
Salah satunya, mes wanita pekerja malam diskotik Permata. Mereka langsung panik saat melihat kedatangan petugas. Beruntung tim BNN cepat, lantaran mereka akan berangkat kerja. Tak pelak, wanita yang sudah berdandan cantik itu satu-persatu menjalani tes urine, dimana hasilnya tiga orang wanita positif narkoba.
Di mes ini, ada 17 orang wanita yang menjalani tes urine, dimana tiga orang diantaranya dinyatakan positif narkoba. Menurut catatan, mes ini sudah berkali-kali jadi sasaran razia BNN sebelumnya. Parahnya, selalu saja ada diantara mereka yang masih positif (menggunakan narkoba,red).
Usai itu, tim lalu menyisir kos elit di Jalan Sidorejo I, Kelurahan Tanjung Rhu. Disini ada sepasang muda-mudi yang dinyatakan positif narkoba. Petugas sempat mendapat kesulitan, karena pasangan ini enggan membuka pintu. Sang wanita mengaku bekerja sebagai Ladies Escort (LC) di RP International Club, Jalan Riau.
"Ya namanya juga kerja jadi LC bang, kalau tamu ajak nekan (narkoba) ya mau tak mau ayuk. Kalau ajak minum iya juga. Kalau cowok (pasangannya,red) itu suami siri saya. Yang menyewa kos ini saya, dia cuma main kesini," sebut wanita yang mengaku bernama Karla ini.
"Sebagian mereka ada yang positif mengkonsumsi sabu, ada juga ekstasi dan ganja. Nanti hasil assesment akan menentukan, apakah mereka harus dirawat jalan atau direhabilitasi. Razia-razia seperti ini akan terus kita laksanakan" tukas AKBP Haldun. (r12/gr)
Komentar Anda :