Riau12.com-PANGKALANKERINCI-Seorang warga Pangkalan Kerinci menjadi korban penipuan orang tak dikenal melalui transaksi jual beli online, Jumat (7/9/18) kemarin. Modus yang dilakukan pelaku, adalah dengan memposting penjualan satu unit mobil 'dump truck' ke sebuah grup face book, jual beli mobil baru dan bekas Pekanbaru.

Untuk meyakinkan calon pembeli, pelaku memposting, poto-poto dumb truk, KTP, STNK serta poto BPKB. Akan tetapi, semua berkas yang diposting pelaku palsu semua. Alfin salah seorang warga Pangkalan Kerinci adalah salah seorang korban penipuan online jual beli mobil yang dilancarkan pelaku. Beruntung, ia baru mentransfer uang ke rekening pelaku senilai Rp 500 ribu.

Peristiwa yang dialami korban, bermula ketika dirinya, melihat promosi penjualan mobil dumb truck yang diposting pelaku melalui grup face book Jual Beli Mobil Baru & Bekas Pekanbaru. Korban sangat yakin, dimana pelaku melampirkan poto KTP atas nama H. Mohk Fajriadi serta disertai poto surat menyurat kelengkapan kenderaan.

Tidak itu saja, pelaku melampirkan jenis mobil yang bakal dijualn yakni dumb truck Ps120 tahun 2005 pemakaian 2006 dengan harga Rp 65 juta. Dari promosi tersebut pelaku mencantumkan pula nomor telepon genggam.

Korban yang tergiur dengan satu unit mobil yang dijual pelaku, mulai melakukan komunikasi via telepon. Singkat cerita, komunikasi antara pelaku dan korban berjalan mulus. Saking tertariknya, korban Jumat kemarin mengirimkan uang Rp 500 ribu sebagai bentuk keseriusan untuk mengambil mobil yang dijual pelaku.

"Setelah berkomunikasi, saya kirim duit Rp 500 ribu, soalnya pada saat berkomunikasi dengan pelaku, mobil itu banyak sekali yang berminat. Jadi sapa yang duluan datang dia yang dapat," terang Alfin, Senin (10/9/18) seraya meniru percakapan dengan pelaku.

Setelah duit ditransper, kata Alfin dirinya Jumat malam bergerak menuju Rokan Hilir, tempat domisili keberadaan kenderaan ini. Hanya, saja menjelang pagi, ia menghubungi nomor pelaku, justru tak aktif lagi. Kondisi ini, membikin Alfin mulai curiga.

Ia pun beristirahat disebuah rumah makan di Duri, seraya menunggu telpon pelaku aktif dan bisa dihubungi. Seraya beristirahat, ia pun mencoba mengacak-ngacak obrolan digrup face book jual-beli Pekanbaru.

Dari penulusuran, tersebut ditemukan sebuah obrolan netizen lain terlibat perbincangan penipuan yang terlebih dulu yang dilakukan pelaku. "Kondisi ini. Ternyata 'awak', menjadi korban penipuan oleh pelaku," tandas Alfin.(rtc)