Nama Trionda berasal dari kata “Tri” (tiga) dan “Onda” (gelombang), yang tercermin dalam tiga gelombang berwarna merah, hijau, dan biru  mewakili masing-masing tuan rumah. Setiap negara dihadirkan melalui ikon budaya: bintang untuk AS, daun maple untuk Kanada, dan elang untuk Meksiko. Simbol tersebut dilapisi grafis timbul pada permukaan matte dengan sentuhan emas sebagai penghormatan kepada trofi Piala Dunia.

“Setiap detail punya dampak, dari tekstur timbul, warna-warna berani, hingga simbol budaya. Trionda bukan sekadar bola, tapi karya visual untuk panggung terbesar sepak bola,” ujar Sam Handy, General Manager adidas Football.

Selain kaya makna, Trionda dilengkapi teknologi terkini. Konstruksi empat panel terbaru menjanjikan stabilitas terbang lebih konsisten, sementara lekukan dalam dan garis relief strategis membuat bola tetap terkendali, termasuk dalam kondisi basah. Tekstur timbul memberi cengkeraman lebih baik, meningkatkan presisi tendangan dan kontrol bola.

Yang paling revolusioner adalah sensor gerak berfrekuensi 500 Hz yang ditanam di dalam bola. Teknologi ini memungkinkan Trionda mengirim data real-time ke sistem VAR, sehingga keputusan offside maupun pelanggaran dapat ditentukan lebih cepat dan akurat.

Bagi para penggemar, Trionda bukan sekadar bola, tetapi simbol perpaduan budaya, inovasi, dan estetika dari tiga negara tuan rumah, menjadikannya ikon tersendiri dalam sejarah Piala Dunia.