www.riau12.com
Sabtu, 27-Juli-2024 | Jam Digital
11:03 WIB - Betapa Cemasnya Para Sahabat Bila Sampai Mengidap Sifat Munafik | 10:56 WIB - Lima Pelaku Illegal Logging Diringkus, Pemilik Sawmill Meloncat ke Tebing | 10:47 WIB - Meski Sukses, Idris Laena Sebut Pemisahan Pileg dan Pilpres Perlu Dipertimbangkan | 10:40 WIB - Cuaca Riau Cerah Berawan, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Karhutla | 10:30 WIB - Tunggu Putusan, Riskus Telah Lakukan Pemeriksaan ASN Satpol PP Pekanbaru Diduga Pungli | 10:23 WIB - Kejari Kampar Terima SPDP Kasus Dugaan Penipuan dan Penggelapan 12 Hektar Lahan Sawit
 
Dokter Ingatkan Kebiasaan Menahan BAB Bisa Berisiko Bagi Kesehatan Anak
Rabu, 11-05-2022 - 07:10:23 WIB
Ilustrasi
TERKAIT:
   
 

Riau12.com - Masalah buang air besar (BAB) keras hingga menimbulkan nyeri bisa membuat anak trauma. Pada beberapa anak, mereka bisa saja menahan saat merasakan sensasi BAB.

Namun Ketua UKK Gastro-Hepatologi IDAI - DR. Dr. Muzal Kadim, Sp.A(K) mengingatkan orangtua bahwa kebiasaan menahan BAB bisa berbahaya bagi kesehatan anak.

Lambat laun, kantung rektum pada usus mereka yang menjadi tempat penampungan feses, menjadi tidak peka dan tidak berfungsi dengan baik

"Kalau BAB terus ditahan, lama-lama (feses) terkumpul. Tadinya sudah mau keluar akan naik, berkumpul lagi di rektum atau kantong usus besar di bagian bawah kiri," jelas dokter Muzal dalam webinar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (10/5/2022).

Normalnya, sisa makanan yang berubah menjadi feses akan terkumpul di dalam rektum. Kemudian setiap hari atau minimal dua kali seminggu, akan dikeluarkan melalui aktivitas BAB.

Apabila terlalu sering menahan BAB dan feses kembali masuk ke dalam tubuh, hal itu berisiko membuat rektum jadi melebar.

"Jadi kalau ada feses itu reflek ingin buang air, kalau lama-lama terkumpul dan akhirnya rektum melebar, bisa jadi enggak sensitif lagi rektumnya. Akibatnya sering terjadi cepirit," papar dokter Muzal.

Ia menambahkan, cepirit terjadi akibat feses yang sudah terkumpul banyak namun tubuh tidak memiliki sinyal agar melakukan BAB. Akibatnya, feses keluar sendiri dan sedikit-sedikit.

"Cepirit dan berbau, anak yang konstipasi ini sering dijauhi teman-temannya karena sering cepirit dan bau, kan kasihan," ucapnya.

Ada tanda-tanda yang bisa diperhatikan orangtua apabila anak sedang menahan BAB. Di antaranya, anak menyilangkan kaki, sembunyi di bawah kolong atau di balik pintu, hingga memegang atau memeluk ibunya dengan ekspresi ketakutan.

Sumber : Suara.com



 
Berita Lainnya :
  • Dokter Ingatkan Kebiasaan Menahan BAB Bisa Berisiko Bagi Kesehatan Anak
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved