Pelayanan Puskesmas 24 Jam di Pekanbaru Belum Maksimal
Minggu, 21-02-2016 - 19:31:49 WIB
PEKANBARU,Riau12.com-Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal MM meyebutkan bahwa Program pelayanan puskesmas 24 jam yang selama ini digadang-gadang oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru ternyata belum berjalan maksimal.
Bahkan dari laporan diterima dari masing-masing puskesmas, ternyata masih banyak kendala yang dihadapi pihak puskesmas diantaranya, menyangkut kelengkapan fasilitas dan kecukupan tenaga medis dalam menjalankan program tersebut.
"Masalah pelayanan puskesmas 24 jam ternyata belum maksimal diajalankan dan alasan yang kita dengar karena masyarakat yang mendatangi puskesmas 24 jam ini tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang dipekerjakan, belum lagi fasilitas tempat jaga dan perlengakapan lainnya," ungkap Nofrizal.
Dan untuk memastikan apakah pelayanan puskesmas 24 jam ini menjadi kebutuhan yang urgen di tengah masyarakat, Politisi PAN ini mengaku akan mengkaji ulang program tersebut.
"Kita akan kaji ulang, apakah menjadi kebutuhan yang mendesak atau betul-betul urgen oleh masyarakat atau tidak. Kalau hanya sekedar formalitas saja saya kira ini sangat pemborosan, karena mereka (tenaga medis) ini bekerja menguras tenaga, pemikiran, biaya, jadi ini perlu kita kaji lagi," jelasnya.
Selain masalah pelayanan puskesmas 24 Jam, Nofrizal juga menyebut permasalahan lain yang saat ini sedang dihadapi oleh puskesmas yang ada di Pekanbaru, diantaranya terkait infrastruktur, SDM serta perlengkapan penunjang puskesmas.
"Contohnya Puskesmas Melur, yang merupakan puskesmas satu-satunya memiliki alat rontgen tapi sayangnya alat tersebut sudah tidak layak lagi, ini harus kita beli. Belum lagi soal pemerataan tenaga medis, ada yang banyak sekali dan ada yang sedikit," ungkpanya.
Dan untuk Puskesmas yang berada di pinggiran Kota Pekanbaru, Nofrizal juga berharap ada perhatian serius dari pihak terkait untuk memberikan solusi.
"Mereka juga berharap ada perhatian lebih kepada tenaga medis ini, terutama puskesmas pinggiran yang jauh dari transportasi, adalah semacam penambahan insentif untuk merangsang mereka lebih giat lagi," tutup Nofrizal.(r12/hr)
Komentar Anda :