PEKANBARU,Riau12.com-Dua pasangan calon kepala daerah memastikan akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), menyusul kekalahan sangat tipis dari pesaingnya.

"Kita pastikan dan tegaskan (gugatan) ke MK. Jadi sampai jumpa di MK saja," ujar Zukri Misran kepada wartawan, Rabu (16/12/2015) sore.

Hal itu disampaikan Zukri via telepon usai rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pelalawan. Hasilnya, pasangan nomor urut 1, HM Harris-Zardewan meraih 68.618 suara (50,56 persen), sedangkan Zukri dan pasangannya, Annas Badrun, memperoleh 67.080 suara (49,43 persen).

Pasangan petahana, HM Harris-Zardewan, menang di tujuh kecamatan, yakni Ukui, Pangkalan Kuras, Pangkalan Lesung, Langgam, Kerumutan, Seikijang, Bandar Petalangan. Sementara Zukri-Anas menang di lima kecamatan, masing-masing Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Bunut, Teluk Meranti, Kuala Kampar. Meski demikian, selisih suara di antara kedua pasangan itu tipis sekali, hanya 1.538 atau 1,14 persen.

Yang lebih menyesakkan adalah kekalahan pasangan Indra Putra-Komperensi di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kuantan Singingi, cuma selisih 348 suara dari rivalnya, Mursini-Halim. Indra Putra-Komperensi meraih 63.196 suara (39,56 persen), sementara Mursini-Halim 63.544 suara (39,78 persen).

Terlebih-lebih lagi Indra Putra dan pasangannya menguasai delapan kecamatan, yakni Cerenti, Singingi Hilir, Pangean, Logas Tanah Darat, Inuman, Hulu Kuantan, Sentajo Raya dan Pucuk Rantau. Sedangkan Mursini-Halim cuma menang di lima kecamatan, yakni Kuantan Mudik, Kuantan Tengah, Singingi, Gunung Toar dan Benai.

Tak heran kalau Indra Putra langsung menyatakan akan menggugat hasil Pilkada Kuansing ke MK. Ia menduga banyak pelanggaran dalam penyelenggaraan perhelatan demokrasi tersebut. "Insya Allah, besok akan kita daftarkan gugatan ke MK. Insya Allah, barang bukti lengkap," kata Indra Putra.

Hal senada disampaikan Zukri Misran. "Banyak kecurangan yang terjadi selama tahapan Pilkada,' kata mantan anggota DPRD Riau tersebut.

Ia menyebut sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan rivalnya, seperti politik uang, bagi-bagi batik, dan kampanye dengan membonceng program pemerintah.

Ia akan menggugat KPU Pelalawan yang diduga tidak menjalankan tugasnya dan dinilai berat sebelah. Gugatan juga dialamatkan kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pelalawan yang disebutnya tidak memproses seluruh laporan kecurangan yang dimasukkan timnya selama tahapan Pilkada.

Menanggapi hal itu, HM Harris menyatakan siap meladeni. Ia akan menggandeng advokat top, Yusril Ihza Mahendra, untuk berperkara di MK.

Harris balik menuding justru pasangan nomor urut 2, Zukri-Annas, yang melakukan politik uang. Selain itu, bagi-bagi mukena. Politisi Golkar itu terlihat sangat yakin dengan bukti-bukti yang dimiliki timnya. "Tunggu tanggal mainnya saja," kata dia.

Sementara Ketua KPU Pelalawan Nasarudin Usman mengemukakan, masing-masing pasangan calon kepala daerah diberi waktu empat hari untuk mengajukan gugatan ke MK.

"Jika tak ada gugatan penetapan pemenang dilakukan 21 Desember mendatang. Tapi kalau ada gugatan, penetapan pemenang setelah adanya putusan tetap dari MK, selambat-lambatnya awal Februari 2016," paparnya.

Walk out

Selain di Pelalawan dan Kuantan Singingi, ada tiga daerah lainnya yang telah menuntaskan rekapitulasi perolehan suara di tingkat KPU masing-masing, yakni Kota Dumai, Indragiri Hulu, dan Kepulauan Meranti, Rabu (16/12/2015).

Pasangan petahana (incumbent) menang telak di Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti. Di Inhu, pasangan nomor urut 2, Yopi Arianto-Khairizal yang unggul di sebelas dari 14 kecamatan meraih 99.191 suara atau 58,20 persen, jauh di atas perolehan suara rivalnya, Tengku Mukhtaruddin-Aminah yang meraih 71.225 suara (41,79 persen).

Begitu juga di Kepualauan Meranti, pasangan nomor urut 1 Irwan Nasir-Said Hasyim menguasai tujuh dari sembilan kecamatan, dengan total perolehan 50.619 suara atau 56,06 persen. Pesaingnya, Tengku Mustafa-Amyurlis hanya meraih 39.674 suara (43,93 persen).

Sedangkan di Kota Dumai, pasangan nomor urut 2 Zulkifli AS- Eko Suharjo muncul sebagai pemenang dengan 32.315 suara (27,74 persen), unggul tipis dari duet Abdul Kasim-Nuraini yang meraih 30.315 suara (26,02 persen). Zulkifli AS sendiri bukan wajah baru di kota pelabuhan itu, karena ia merupakan mantan Wali Kota Dumai periode 2005-2010.

Saat rapat pleno perolehan suara berlangsung, dua saksi pasangan Abdul Kasim-Nuraini meninggalkan ruangan (walk out). Itu mereka lakukan setelah permintaan untuk menghentikan rapat pleno, berkait dengan laporan dugaan kecurangan yang dilakukan rivalnya tidak digubris.

"Kenapa rapat pleno ini harus dilanjutkan, padahal ada pasangan yang mendapat suara dengan hasil tidak benar. Kami persilakan pleno berjalan tanpa kami," ujar Awaluddin, seorang saksi pasangan nomor urut 4 tersebut, lalu berjalan ke luar ruangan.

Selanjutnya tinggal empat daerah, yakni Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, dan Bengkalis yang akan menggelar rapat pleno dalam dua hari ini, Kamis dan Jumat, untuk menentukan pemenang di masing-masing daerah tersebut.

Inilah Perolehan Suara di Pilkada 5 Kabupaten dan Kota:

DUMAI
* Zulkifli AS- Eko Suharjo
32.315 suara (27,74 persen)

* Abdul Kasim-Nuraini
30.315 suara (26,02 persen)

* Amris-Sakti
20.882 suara (17,92 persen)

* Muhammad Ikhsan-Yanti Komala
20.298 suara (17,42 persen)

* Agus Widayat-Maman Syufriadi
12.663 suara (10,87 persen)

KEPULAUAN MERANTI
* Irwan Nasir-Said Hasyim
50.619 suara (56,06 persen)


* Tengku Mustafa-Amyurlis
39.674 suara (43,93 persen)

PELALAWAN
* M Harris-Zardewan
68.618 suara (50,56 persen)

* Zukri Misran-Anas Badrun
67.080 suara (49,43 persen)

KUANTAN SINGINGI
* Mursini-Halim
63.544 suara (39,78 persen)

* Indra Putra - Komperensi
63.196 suara (39,56 persen)

* Mardjan Ustha - Muslim
32.983 suara (20,65 persen)

INDRAGIRI HULU
* Yopi Arianto-H Khairizal
99.191 (58,20 persen)
* Tengku Mukhtaruddin-Aminah
71.225 (41,79 persen)