www.riau12.com
Selasa, 30-April-2024 | Jam Digital
11:19 WIB - Dipersiapkan Jadi Duta Promosi Kampar, 24 Bujang dan Dara Ikuti Masa Karantina | 10:57 WIB - Timnas Indonesia Cetak Sejarah, Taklukan Korsel di Adu Penalti | 09:47 WIB - Berhadia 55 Juta, KPU Riau Buka Sayembara Pembuatan Maskot dan Jinggke Untuk Pilgubri: Catat Tanggal | 09:32 WIB - Berakhir Tragis, Pria Israel Terluka Usai Tendang Bendera Palestina | 08:44 WIB - Harga TBS Sawit Riau Mitra Swadaya Naik, Mitra Plasma Turun | 08:22 WIB - Harga Barang Keperluan Pokok Masih Cukup Tinggi, Bawang Merah Capai Rp.50.000 per Kilogram
 
Alasan Anggaran, KPU Pusat Sebut Inhu dan Rohul Terancam tak Bisa Pilkada Serentak
Selasa, 01-12-2015 - 22:34:13 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA,Riau12.com-Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay mengkhawatirkan persoalan anggaran dapat menggagalkan penyelenggaraan pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Alasannya, masalah anggaran masih membelit 13 daerah, padahal tinggal delapan hari menuju hari pemungutan suara Pilkada.

"Yang ini (persoalan anggaran) memang kami punya cukup kekhawatiran karena masih ada daerah-daerah sampai posisi kemarin, 13 daerah belum turun," kata Hadar di Jakarta, Selasa (1/12/15).

Menurut Hadar, sebelumnya ada 23 daerah yang masih bermasalah dengan anggaran, namun kini sudah berkurang menjadi 13 daerah dua di antaranya berada di Riau. Kebanyakan masalah daerah tersebut, anggarannya masih di bawah 50 persen.

Ke-13 daerah tersebut lanjut Badar, yakni Kabupaten Pematang Siantar (Sumatera Utara), Indragiri Hulu (Riau), Rokan Hulu (Riau), Natuna (Kepulauan Riau), Bintan, Tanjung Jabung Barat (Jambi), Way Kanan (Lampung), Musirawas Utara (Sumatera Selatan), Pekalongan (Jawa Tengah), Banjar (Kalimantan Selatan), Yahukimo (Papua), Kabupaten Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara), dan Bontang (Kalimantan Timur).

Persoalan tersebut, kata Hadar, dianggap berpengaruh langsung dengan penyelenggaraan pilkada di daerah yang anggarannya bermasalah, meskipun proses produksi logistik sudah didistribusikan.

"Kalau produksi sudah semua, mungkin lebih ke proses melunasi uang yang sudah dikeluarkan, untuk kegiatan selanjutnya mungkin untuk bayar honor, kirim surat suara ke daerah pelosok yang biayanya mahal itu," ujarnya.

Karenanya, Hadar berharap Kementerian Dalam Negeri mendorong daerah yang bermasalah anggaran dapat segera mencarikan solusi terbaik agar pilkada di daerah tersebut bisa berjalan lancar.

"Ini memang situasi yang menyulitkan kami dalam bekerja. Kami berharap pertemuan hari ini yang dilaksanakan pemerintah dalam hal ini Mendagri bisa memberi kejelasan," ujarnya.(r12/rt)



 
Berita Lainnya :
  • Alasan Anggaran, KPU Pusat Sebut Inhu dan Rohul Terancam tak Bisa Pilkada Serentak
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Anak SMA ini Mengaku Dengan "OM" atau "Pacar" Sama Enaknya, Simak Pengakuannya
    2 Azharisman Rozie Lolos Tujuh Besar Seleksi Sekdaprov Riau, 12 Orang Gugur
    3 Tingkatkan Pelayanan dan Tanggap dengan pengaduan masyarakat
    Lusa, Camat Bukit Raya Lauching Forum Diskusi Online
    4 Pemko Pekanbaru Berlakukan Syarat Jadi Ketua RT dan RW Wajib Bisa Operasikan Android
    5 Inilah Pengakuan Istri yang Rela Digarap 2 Sahabat Suaminya
    6 Astagfirullah, Siswi Di Tanggerang Melahirkan Di Tengah Kebun Dan Masih Memakai Seragam
    7 Lima Negara Ini Di cap memiliki Tingkat Seks Bebas Tertinggi
    8 Selingkuh, Oknum PNS Pemprov Riau Dipolisikan Sang Istri
    9 Langkah Cepat Antisipasi Banjir, PU Bina Marga Pekanbaru Lakukan Peremajaan Parit-parit
    10 Dosen Akper Mesum Dengan Mahasiswinya di Kerinci Terancam Dipecat
     
    Pekanbaru Rohil Opini
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2015-2022 PT. Alfagaba Media Group, All Rights Reserved