Muhammadiyah Pastikan Awal Ramadan dan Idulfitri 2026, Sementara Pemerintah Tunggu Sidang Isbat Jumat, 26/09/2025 | 10:42
Riau12.com-JAKARTA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal puasa Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026, dan Hari Raya Idulfitri atau Lebaran pada Jumat, 20 Maret 2026.
Penetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.1/B/2025 dan mengacu pada Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah.
Menurut keterangan resmi Muhammadiyah, keputusan ini dibuat setelah pimpinan pusat meninjau ulang data astronomis global dan memvalidasi parameter KHGT secara akurat.
“Berdasarkan hasil tersebut, memutuskan bahwa 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026,” tulis keterangan dari Muhammadiyah, Kamis (25/9/2025).
Maklumat ini sekaligus memperbaharui kalender cetak yang sebelumnya mencantumkan awal Ramadan pada 19 Februari 2026. Selain itu, KHGT Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1447 H jatuh pada 20 Maret 2026.
Metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal
Penetapan awal bulan Hijriah Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal, yaitu perhitungan astronomis yang mempertimbangkan posisi bulan dan matahari secara presisi. Salah satu syaratnya adalah ketinggian bulan minimal lima derajat saat matahari terbenam dengan sudut elongasi setara atau lebih dari delapan derajat enam menit.
Keputusan ini menegaskan posisi Muhammadiyah dalam menentukan awal Ramadan dan Idulfitri secara ilmiah dan sistematis, meskipun pemerintah melalui Kementerian Agama belum menetapkan tanggal resmi karena masih menunggu hasil sidang isbat.
Dengan penetapan ini, umat Islam yang mengikuti acuan Muhammadiyah dapat memulai ibadah puasa dan merayakan Lebaran 2026 sesuai kalender yang telah ditetapkan secara ilmiah.