Dorong Swasembada Pangan, Pemerintah Inisiasi RPerpres Gemarikan Bersinergi dengan Semua Elemen Bangsa Jumat, 26/09/2025 | 09:50
Riau12.com-JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginisiasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Langkah ini diambil untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan dan swasembada pangan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDPSKP) KKP, Tornanda Syaifullah, menuturkan, Gemarikan tidak hanya meningkatkan konsumsi ikan, tetapi juga menjadi penghela bisnis perikanan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Gemarikan menjadi solusi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia sekaligus menjadi penghela bisnis perikanan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Tornanda, dikutip dari ANTARA, Jumat (26/9/2025).
Tornanda menambahkan, kesuksesan Gemarikan membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha/swasta, perguruan tinggi, hingga organisasi masyarakat. "Termasuk profesional untuk bergerak bersama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif masyarakat dalam mengonsumsi ikan lebih sering," katanya.
Poin Penting RPerpres Gemarikan
KKP telah melakukan konsultasi publik sebagai bagian dari partisipasi publik yang bermakna (meaningful participation). RPerpres ini akan memuat sejumlah poin utama, antara lain:
* Penyediaan ikan yang bermutu dan aman dikonsumsi.
* Kemudahan akses masyarakat terhadap ikan.
* Peningkatan minat masyarakat untuk mengonsumsi ikan secara rutin.
* Rencana aksi lima tahunan melalui pembentukan Tim Koordinasi Nasional Gemarikan, termasuk mekanisme, tata kerja, pemantauan, evaluasi, pelaporan, serta pengaturan pendanaan dari APBN, APBD, dan sumber lainnya.
Konsumsi Protein Ikan Global Meningkat
Sekretaris Ditjen PDSPKP KKP, Machmud, menekankan bahwa kebutuhan protein hewani dari ikan secara global terus meningkat, terutama dari perikanan budi daya. Berdasarkan data FAO, produksi perikanan budi daya dunia (di luar rumput laut) mencapai 98,5 juta ton pada 2023, melampaui perikanan tangkap yang sekitar 91,4 juta ton.
“Selain itu, masyarakat global semakin memahami bahwa ikan merupakan makanan sehat dan ramah lingkungan. Kandungan nutrisi ikan sangat tinggi dan lengkap, sementara jejak karbon dan Feed Conversion Ratio (FCR) lebih rendah dibanding sumber protein hewani lain,” jelas Machmud.
Machmud juga mengingatkan, dengan 70 persen wilayah dunia berupa perairan, masa depan sumber pangan global ada di laut. “Jangan sampai kita (Indonesia) kekurangan protein di lumbung ikan,” tegasnya.
Gemarikan dan Swasembada Pangan Nasional
Asisten Deputi Pengelolaan Perikanan Tangkap Kemenko Pangan, Yogi Yanuar, menyatakan bahwa Gemarikan memiliki kaitan erat dengan swasembada pangan dalam RPJMN 2025–2029. Gerakan ini merupakan bagian dari transformasi sistem pangan nasional berbasis ekonomi biru.
Kemenko Pangan, sebagai Ketua Tim Koordinasi Nasional, akan memastikan rencana aksi Gemarikan berjalan efektif, sinergis, dan berkelanjutan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya menegaskan, program ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ikan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.