79 Dosen IAIN Bengkalis Teken Petisi, Soroti Kinerja Kabag AUAK dan Gaya Kepemimpinan Rektor Kamis, 25/09/2025 | 15:52
Riau12.ccom-Bengkalis – Sebanyak 79 dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Datuk Laksemana Bengkalis menandatangani petisi berisi tuntutan reformasi kepemimpinan sekaligus evaluasi terhadap kinerja Kepala Bagian Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan (AUAK), Edi Purnomo.
Petisi yang beredar pada Kamis (25/9/2025) itu lahir dari keresahan akademisi yang menilai roda kepemimpinan kampus belum berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik. Para dosen menekankan perlunya langkah serius memperbaiki arah kebijakan agar lebih aspiratif, transparan, serta mengutamakan kepentingan pengembangan kampus dan sivitas akademika.
Dalam tuntutannya, para dosen menilai gaya kepemimpinan Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis saat ini terkesan disetir oleh Kabag AUAK yang dianggap terlalu dominan. Padahal, posisi tersebut memiliki peran vital dalam mendukung kelancaran administrasi akademik.
Namun, kinerja Kabag AUAK dinilai tidak maksimal, tidak transparan, bahkan kerap bersikap arogan. Beberapa dosen juga menyoroti sikapnya yang acap kali melontarkan kata-kata tidak pantas terhadap dosen maupun tenaga kependidikan.
Petisi yang ditandatangani lintas fakultas dan jurusan ini mencerminkan keresahan yang cukup luas di kalangan tenaga pendidik. Meski demikian, sejumlah dosen menegaskan bahwa langkah tersebut bukan untuk memperuncing konflik, melainkan dorongan perbaikan agar tercipta lingkungan akademik yang sehat dan kondusif.
“Setiap keputusan kebijakan diputuskan sendiri tanpa melibatkan sivitas akademika. Infrastruktur kampus tidak mendapat perhatian, sementara kepemimpinan Rektor terkesan dikendalikan dan tidak bersikap sebagaimana mestinya seorang pemimpin,” ujar salah seorang dosen yang ikut menandatangani petisi.
Menanggapi hal tersebut, Rektor IAIN Datuk Laksemana Bengkalis, Dr. H. Abu Anwar M.Ag, membenarkan adanya aspirasi dari lebih 80 persen dosen. Namun, ia menegaskan hal itu bukanlah petisi, melainkan bagian dari dialog biasa.
“Bukan petisi itu, tapi dialog biasa saja,” kata Abu Anwar.
Ia menambahkan, tidak ada masalah serius di tubuh manajemen kampus. “Kita transparan kok dalam penggunaan anggaran, tidak ada yang disembunyikan. Menurut saya biasa saja untuk peningkatan. Terserah orang menilai, yang penting saya bekerja sesuai amanat,” pungkasnya.