Riau12.com-PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mengintensifkan upaya menekan angka stunting dan gizi buruk. Dalam beberapa bulan terakhir, berbagai program intervensi gizi dan pendampingan kesehatan digulirkan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menegaskan pihaknya berkomitmen mewujudkan Pekanbaru bebas stunting. Menurutnya, target penurunan kasus gizi buruk dan stunting harus dicapai melalui kerja bersama lintas sektor.
“Target kita jelas, angka stunting harus segera turun. Kita sedang berusaha keras agar masalah gizi buruk juga bisa diatasi,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Sejak Agustus lalu, Pemko Pekanbaru melakukan pendataan menyeluruh terhadap balita melalui kader posyandu di setiap kelurahan. Sistem sweeping diterapkan agar tidak ada satupun balita yang luput dari pantauan petugas.
Hasilnya, sebanyak 7.390 balita telah tercatat. Dari jumlah tersebut, 635 anak mengalami gizi kurang, 261 anak masuk kategori gizi buruk, sementara 1.224 balita dinyatakan stunting.
“Data tersebut menjadi pijakan penting dalam menentukan langkah intervensi, mulai dari bantuan pangan, pemenuhan gizi, hingga pendampingan kesehatan bagi keluarga yang terdampak,” jelas Agung.
Pemko Pekanbaru kini menyiapkan sejumlah program tindak lanjut, di antaranya pemberian makanan tambahan bergizi, pemantauan kesehatan rutin di posyandu, serta edukasi pola makan seimbang bagi para orang tua.
Agung optimistis, dengan dukungan lintas sektor, angka stunting di Pekanbaru dapat ditekan signifikan dalam beberapa tahun ke depan. “Kami yakin, dengan kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Pekanbaru bisa terbebas dari stunting,” pungkasnya.