Pemerintah Dipastikan Tak Tambah Utang Berlebihan, Menkeu Purbaya Fokus Genjot Pertumbuhan Ekonomi Rabu, 24/09/2025 | 11:47
Riau12.com-JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan realisasi penarikan utang pemerintah pada 2025 akan lebih kecil dibandingkan angka yang tercantum dalam APBN. Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen RI, Selasa (23/9/2025).
“Harusnya saya tidak akan (tambah) utang terlalu besar. Mungkin saya perkirakan utang yang saya issued bisa saya pikirkan tidak akan sebesar yang ada di APBN,” ujar Purbaya.
Purbaya menegaskan, pemerintah akan mengelola utang secara countercyclical, menyesuaikan strategi dengan kondisi ekonomi. Alih-alih menambah utang, pemerintah fokus mendorong pertumbuhan ekonomi agar penerimaan negara meningkat tanpa membebani APBN dengan utang baru.
“Kalau saya lihat ke depan, harusnya kita nggak akan terpaksa menambahkan utang lebih karena saya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Sehingga dengan APBN yang sama, saya akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan pendapatan pajak yang lebih tinggi,” tegasnya.
Menkeu menjelaskan, upaya ini diperkirakan akan terlihat dampaknya pada semester I 2026. Setiap tambahan 1 persen pertumbuhan ekonomi, menurut perhitungan Purbaya, dapat menambah penerimaan negara sekitar Rp220 triliun. Dengan target pertumbuhan setengah persen lebih tinggi, pemerintah bisa menambah pendapatan sekitar Rp110 triliun.
“Jadi, itu yang kita kejar nanti. Pendapatan negara lebih tinggi tanpa harus menambah utang,” tambahnya.
Langkah ini menunjukkan strategi fiskal pemerintah yang berhati-hati, menjaga agar defisit dan utang tetap terkendali, sambil memastikan pertumbuhan ekonomi tetap berkelanjutan.