UMRI Resmi Jadi Kampus Ramah Difabel, Hadirkan Gedung Perkuliahan Inklusif dan Perkuat Peran Muhammadiyah bagi Kaum Difabel Sabtu, 13/09/2025 | 19:58
Riau12.com-Pekanbaru - Deklarasi Kampus Ramah Difabel oleh Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mewarnai gelaran Riau Difabel Fair 2025 yang berlangsung meriah, Sabtu (13/9). Langkah ini menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berpihak pada kaum difabel.
Kegiatan ini digagas oleh Himpunan Difabel Muhammadiyah (HIDIMU) Wilayah Riau yang berkolaborasi dengan Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayan (PW) Muhammadiyah Riau, berlangsung meriah di Lapangan Kampus Utama Umri pada Sabtu (13/9/2025) pagi.
Sebanyak 167 peserta dari berbagai komunitas difabel turut ambil bagian dengan menampilkan kreativitas dalam bentuk seni tari, pameran UMKM, hingga karya-karya inspiratif dari sekolah luar biasa.
Kegaitan ini dibuka secara resmi oleh Rektor Umri Dr H Saidul Amin, MA., serta dihadiri Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Riau dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera H Hendry Munief, SEAk MBA., Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr H Hendri Sayuti, MAg., beserta Anggota PW Muhammadiyah Riau lainnya, Ketua dan Anggota Majelis dan Lembaga dilingkungan PW Muhammadiyah Riau, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Drs H Syahrul Mauludi, MA., Ketua HIDIMU Wilayah Riau Imamil Usni.
Dalam sambutannya, Ketua HIDIMU Wilayah Riau Imamil Usni, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Umri dan PW Muhammadiyah Riau yang telah mendukung penuh terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya mewakili teman-teman disabilitas mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Universitas Muhammadiyah Riau dan PW Muhammadiyah Riau sehingga acara ini bisa terlaksana,” ujarnya dengan rasa haru dan bahagia.
Dihadapan komunitas difabel dan undangan, Rektor Umri Dr Saidul Amin, MA., menegaskan bahwa komitmen menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai kampus ramah difabel adalah bagian dari amanah ideologi Muhammadiyah, bukan sekadar seremoni belaka.
“Dengan deklarasi ini, Umri tak hanya menegaskan diri sebagai kampus ramah difabel, tetapi juga menempatkan penghormatan terhadap kaum difabel sebagai nilai keislaman yang harus dijalankan. Kalau Rasul sangat memuliakan difabel, apalagi kita. Menjadikan Umri sebagai kampus ramah difabel bukan sekadar gengsi, tapi tuntutan ideologi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa Umri tengah membangun Mahmud Marzuki Tower, gedung perkuliahan baru yang didesain inklusif dan ramah difabel. Ia juga menandaskan bahwa tahun 2025 menjadi momentum istimewa karena Umri berhasil menerima jumlah mahasiswa baru terbanyak sepanjang 17 tahun berdirinya kampus ini.
Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Riau, Dr Hendri Sayuti, menekankan bahwa pembelaan Muhammadiyah terhadap kaum difabel merupakan kelanjutan dari misi membela dhuafa.
“Bagi Muhammadiyah, bukan hanya inklusivitas, tetapi keberpihakan nyata. Fikih difabel lahir sebagai wujud komitmen itu. Untuk itu, kami mendorong hendaknya masjid dan sarana pendidikan Muhammadiyah ke depan bisa menjadi pusat pembinaan difabel. Dengan begitu, kaum difabel semakin diangkat martabatnya,” jelasnya.
Hendri juga menegaskan pentingnya peran wakaf sebagai instrumen pemberdayaan difabel. Menurutnya, masjid dan lembaga wakaf harus digerakkan sebagai pusat pembinaan difabel di Riau.
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PW Muhammadiyah Riau H Yuslim, SE MM., memaparkan sejumlah capaian wakaf Muhammadiyah Riau, mulai dari percepatan sertifikasi asset, penguatan 12 nazir kompeten, hingga integrasi sistem wakaf digital.
“Kami berharap semua pihak berpartisipasi aktif, berdiskusi, dan menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang ada,” tuturnya.
Selain deklarasi kampus ramah difabel, di hari yang sama Umri juga menjadi tuan rumah dua agenda strategis Muhammadiyah lainnya, yakni Rakerwil Majelis Pendayagunaan Wakaf PW Muhammadiyah Riau bertema “Wakafmu Riau Maju: Sinergi, Inovasi, dan Transformasi” serta Seminar Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah Riau yang mengusung tema “Penguatan Ketarjihan dan Pemahaman Islam yang Berkemajuan”.
Dengan deklarasi sebagai Kampus Ramah Difabel serta ditunjuknya Umri tuan rumah tiga agenda besar PW Muhammadiyah Riau yang digelar bersamaan ini, semakin menegaskan bahwa Umri tidak hanya berperan sebagai perguruan tinggi, tetapi juga rumah besar gerakan Persyarikatan Muhammadiyah di Riau serta kian meneguhkan jati dirinya sebagai kampus dakwah dan peradaban yang konsisten menghadirkan transformasi sosial, keagamaan, dan kemanusiaan di Bumi Lancang Kuning.