Deputi PM Malaysia: Nuklir Akan Jadi Sumber Energi Baru, Studi MyPower Tengah Berjalan Selasa, 09/09/2025 | 10:30
Riau12.com-KUALA LUMPUR – Malaysia mulai menyiapkan langkah strategis untuk memanfaatkan energi nuklir sebagai salah satu sumber energi baru dalam 10 hingga 15 tahun ke depan. Proyeksi ini muncul setelah kajian mendalam dilakukan pemerintah guna memastikan pasokan energi nasional yang aman, bersih, dan berkelanjutan.
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Fadillah Yusof, menyebutkan bahwa sejumlah negara ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Thailand juga tengah mempertimbangkan opsi yang sama.
“Pada dasarnya, mereka memutuskan untuk menggunakan energi nuklir sebagai salah satu sumbernya,” kata Fadillah seperti dikutip Republika, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, keputusan Malaysia untuk menyiapkan energi nuklir dilatarbelakangi oleh kebutuhan energi yang semakin besar, terutama untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital. Sektor-sektor seperti kecerdasan buatan (AI) dan pusat data (data center) diproyeksikan membutuhkan pasokan energi dalam jumlah sangat besar dan stabil.
“Malaysia perlu mempertimbangkan sumber energi yang aman dan berkelanjutan, agar ekonomi tetap tumbuh dan kebutuhan industri bisa terpenuhi,” jelas Fadillah.
Langkah ini juga sejalan dengan hasil pertemuan Menteri Energi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Korea Selatan, yang menegaskan bahwa nuklir merupakan salah satu opsi penting untuk memastikan pasokan energi bersih di masa depan.
Studi dan Aspek Keselamatan
Sebagai tindak lanjut, pemerintah Malaysia telah menugaskan MyPower—lembaga di bawah Kementerian Peralihan Tenaga dan Transformasi Air (PETRA)—untuk melakukan kajian menyeluruh terkait penggunaan energi nuklir. Kajian ini mencakup aspek teknologi, lingkungan, keselamatan, hingga dampak sosial.
Fadillah menekankan, dari sisi keselamatan, teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir generasi kedua hingga ketiga telah menunjukkan perkembangan signifikan. Sistem keamanan yang digunakan dinilai lebih canggih, ramah lingkungan, dan mendapat penerimaan luas secara global.
“Teknologi nuklir modern jauh lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan dibandingkan generasi sebelumnya. Malaysia akan memastikan setiap langkah yang diambil memenuhi standar keselamatan internasional,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan
Meski demikian, rencana pemanfaatan energi nuklir tidak terlepas dari tantangan, termasuk biaya investasi yang besar, isu penerimaan masyarakat, serta kebutuhan regulasi yang ketat. Malaysia menegaskan, setiap keputusan nantinya akan melalui mekanisme kajian terbuka dan komunikasi publik yang transparan.
Dengan adanya proyeksi ini, Malaysia menegaskan komitmennya untuk mengamankan pasokan energi jangka panjang, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta transisi menuju energi bersih.
Jika terealisasi sesuai target, Malaysia berpotensi menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang lebih awal mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir, menyusul tren global yang semakin mengedepankan energi hijau dan rendah karbon.